Penelitian minyak dan gas bumi di Indonesia mendapat perhatian pemerintah semenjak tahun 1965. Hingga saat ini banyak produk riset yang telah dihasilkan terekam pada jurnal ilmiah. Sejak setengah abad jurnal Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi (LPMGB) diwujudkan sebagai saluran komunikasi penting peneliti untuk menginformasikan pengetahuan dan teknologi terbaru sehingga penting peneliti untuk menginformasikan pengetahuan dan teknologi terbaru sehingga penting diungkap karakternya. Untuk mengetahui produksi artikel, kooperasi karya penelitian, keterpakaian bahan perpustakaan, dan sitiran jurnal digunakan evaluasi bibliometrik. Kurun waktu 2010-2014 dihasilkan 111 artikel dengan 434 kata kunci. Menurut sasaran, Jumlah riset hilir unggul dari hulu migas. Institusi otoritas jurnal meraih hasil terbaik meskipun artikel turut didonasikan kontributor berbeda dengan geografisnya berada pada enam profinsio di dua wilayah kepulauan nasional. Ditinjau dari strata pendidikan terbaik, produktivitas penulis kurang dari dua karya ilmiah. Artikel yang dikreasikan berkelompok menduduki posisi teratas dengan tingkat kolaborasi melebihi standar subramanyam. Acuan jurnal kurang mendapat reaksi sebagian penulis meskipun rasio rujukan cukup ideal. Keterpakaian acuan jurnal kurang mendapat reaksi sebagian penulis meskipun rasio rujukan cukup ideal. Keterpakaian acuan cenderung naik seirama dengan minat baca yang menunjukan arah kemajuan. Di luar otositiran, LPMGB cukup menjadi daya tarik meskipun jumlah acuan jurnal harus ditingkatka, terutama terbitan bereputasi yang banyak ditemukan pada negara produsen Amerika Serikat. Mayoritas sitiran jurnal memiliki level jebaharuan yang baik. Umumnya pengarang antisias menyitir artikel kolaborasi dan terindeks Scopus. Sitiran berpengaruh juga ditemukan pada artikel dari penulis dan majalah terbitan Indonesia. Penyitir terbesar diraih empat penulis yang berafiliasi di tiga institusi dan umumnya mereka mengutip karya J.J. Taber.