Menurut WHO, kecelakaan lalu lintas tercatat sebagai pembunuh terbesar ketiga di Indonesia namun sebab mati dari korban sangatlah bervariatif. Trauma tumpul regio toraks merupakan trauma yang sering ditemukan pada korban kecelakaan lalu lintas dan mengakibatkan hemotoraks. Apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, hemotoraks dapat mengakibatkan kematian. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dianalisis hubungan antara salah satu trauma tumpul regio toraks yaitu fraktur tulang iga dengan temuan hemotoraks pada korban kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Pemeriksaan Forensik dari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI/RSCM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 106 subjek penelitian yang didapatkan, 83 subjek (78,3%) berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya 23 subjek (21,7%) berjenis kelamin perempuan. Usia korban kecelakaan lalu lintas di Jakarta tahun 2009-2014 berada pada kelompok rentang usia 20 tahun - 30 tahun (30,2%), diikuti dengan kelompok rentang usia 41 tahun - 50 tahun (29,2%). Lokasi fraktur tulang iga terbanyak pada subjek penelitian ditemukan pada iga ke-4 (11,9%), diikuti dengan iga ke-3 (11,5%), serta iga ke-2 dan ke-5 (11,1%). Dari uji hipotesis Chi-square, diperoleh bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara fraktur tulang iga kiri dengan temuan hemotoraks kiri (p = 0,001) dan juga antara fraktur tulang iga kanan dengan temuan hemotoraks kanan (p = 0,001).
According to World Health Organization, traffic accidents were recorded as the third leading cause of death in Indonesia and the death causes are indeed varied. Blunt trauma on thoracic region can be stated as one of the most common trauma found on traffic accidents victims resulting in haemothorax that can lead to death. This research will analyze the correlation between blunt traumas of thoracic region, such as rib fractures, and the findings of haemothorax in traffic accident victim. This research is a cross-sectional research supported with secondary data from a report of forensic examination from Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI/RSCM. The data showed that there are 106 subjects in the study, which are 83 (78.3%) are male and 23 (21.7%) are female. From year 2009 to 2014, in Jakarta, 30.2% and 29.2% of all subjects are in the age range of 20 to 30 years old and 41 to 50 years old, respectively. The location of the rib fractures on the research subjects are mostly found in the fourth rib as a percentage of 11.9%, followed by third rib, 11.5%, as well as second and fifth rib, 11.1%. In addition, the hypothesis chi-square test indicated the strong relationship between rib fractures and the findings of haemothorax (p=0.001).