[Infeksi dengue merupakan penyakit akibat DENV yang terdiri atas 4 serotipe,
yaitu serotipe 1, 2, 3, dan 4. Penyakit dengue dapat ditemukan pada lebih dari 100
negara di dunia. Indonesia adalah negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia
Tenggara, dengan angka penderita yang terus meningkat sejak tahun 1968 (58
kasus) sampai 2009 (158.912 kasus). Sampai saat ini, tata laksana yang dilakukan
adalah terapi suportif berupa pemberian cairan yang diobservasi dengan ketat.
Antivirus terhadap DENV belum ditemukan, meskipun sebagian negara
menggunakan obat-obat tradisional dalam menangani infeksi DENV. Pada
penelitian ini dilakukan evaluasi efek antiviral ekstrak daun Cinnamomum
burmannii sebagai antivirus DENV dengan menggunakan sel Huh7it-1. Uji
hambatan infektivitas dilakukan dengan focus assay sehingga didapatkan nilai
IC50 sedangkan uji sitotoksisitas dilakukan dengan MTT assay sehingga
didapatkan nilai CC50-nya. Indeks selektivitas (SI) didapatkan melalui pembagian
CC50 dengan IC50 dan merupakan gambaran potensi ekstrak sebagai antivirus.
Pada penelitian ini, ditemukan bahwa ekstrak daun C. burmannii dapat
menghambat replikasi DENV-2 dengan IC50 96,07 μg/ml; CC50 346,45 μg/ml; dan
SI 3,60. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun Cinnamomum burmannii kurang
poten sebagai antivirus DENV., Dengue infection is a disease caused by four serotypes of DENV: serotype 1, 2, 3,
and 4. Disease caused by DENV can be found in more than 100 countries in the
world. Indonesia is the country with the highest number of DHF cases in South-
East Asia, with an increasing number of sufferers from 1968 (58 cases) to 2009
(158.912 cases). To this day, supportive therapy by fluid replacement is used to
treat DENV infection. No antivirus has been found, even though many countries
have used traditional medicine to treat dengue infection. In this research,
Cinnamomum burmannii, a plant commonly found in Indonesia, is evaluated for
its antiviral potency towards DENV using Huh7it-1 cells. Inhibition of DENV
infectivity is measured through focus assay to acquire IC50, while citotoxicity is
measured by MTT assay to acquire its CC50. Selectivity index (SI) can be found
through calculation of CC50 divided by IC50. From this research, it has been found
that C. burmannii leaf extract is capable of inhibiting DENV-2 replication with
96.07 μg/ml IC50; 346.45 μg/ml CC50; and 3.60 SI score. In conclusion, the leaf
extract of C. burmannii is not very potent as an antivirus towards DENV]