Penggunaan Kondom secara konsisten merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit menular seksual pada populasi kunci. Rata-rata pembeli jasa seks pada populasi yang menjual seks paling banyak adalah pada WPSL, kemudian diikuti oleh WPSTL, LSL, dan penasun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan tentang HIV-AIDS, risiko, dan pencegahannya dengan konsistensi penggunaaan kondom pada wanita pekerja seks langsung di 9 kota di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan menggunakan data STBP 2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh WPSL yang ada di 9 Kota yang menjadi tempat pelaksanaan survei. Sampel penelitian yang diteliti adalah WPSL yang berusia >15 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penggunaan kondom pada WPSL di 9 Kota di Indonesia pada tahun 2013 adalah 36,3% dan prevalensi WPSL yang memiliki pengetahuan baik adalah 55,9%. WPSL yang memiliki pengetahuan baik tentang HIV-AIDS, risiko, dan pencegahannya berisiko 3,2 kali untuk memiliki perilaku konsisten menggunakan kondom setelah dikontrol faktor konfounding. Faktor konfonding dalam hubungan pengetahuan HIV, risiko dan pencegahannya dengan konsistensi penggunaan kondom dalam penelitian ini adalah pendidikan (OR=1,732), persepsi (OR=1,305), jumlah pelanggan (OR=0,737), ketersediaan kondom (OR=1,826), akses kondom gratis (OR=1,970), dan menawarkan kondom (OR=31,523). Dibutuhkan penelitian lanjut dengan faktor-faktor tambahan yang diduga menjadi determinan perilaku penggunaan kondom secara konsisten.
Consistency in condom usage is one of the ways to prevent sexually transmitted infection in key population. The average client of sex services in populations that provides most prostitution service is the Direct Female Sex Workers (DFSW), followed by Indirect Female Sex Workers (IFSW), MSM and IDUs. This study is conducted to identify the association between knowledge of HIV-AIDS, its risks, and its prevention with consistency of condom usage on direct female sex workers in 9 cities in Indonesia. This study used cross sectional study design and used data of IBBS 2013. Population of this study is all of DFSW in 9 cities where the survey is held. Meanwhile, the DFSW taken as samples for this study are 15 years old or above who meet the inclusion and exclusion criteria. The result shows that the prevalence of consistency of condom usage on DFSW in 9 Cities in Indonesia is 36.3% and the prevalence of DFSW which has good knowledge of HIV-AIDS, its risk, and its prevention is 55.9%. The DFSW who has good knowledge of HIV-AIDS, its risk, and its prevention has 1=3.2 time higher chance of consistency in condom usage after the confounding factors are controlled. The confounding factors in association between knowledge of HIV-AIDS, its risk, and its prevention and consistency of condom usage are education (OR=1.732), perception (OR=1.305), number of guest (OR=0.737), condom availability (OR=1.826), free condom access (OR=1.970), and offering condom to guest (OR=31.523). Further study is needed with more factors that determine consistency of condom usage on DFSW.