Nilai produksi dari rokok putih di Indonesia selama tahun 2006 hingga 2010 memiliki trend yang negatif sebesar -11,82%. Sebaliknya, faktor-faktor input - seperti tenaga kerja dan bahan baku- yang digunakan memiliki trend yang positif. Ketika faktor-faktor input meningkat sedangkan outputnya menurun, maka perlu dicari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penurunan output melalui Total Faktor Produktivitas.
Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk dapat membantu industri rokok putih dalam menentukan kombinasi faktor-faktor input, melalui elastisitas input terhadap produksinya dan determinan yang dapat mempengaruhi produktivitas industri rokok putih di Indonesia.
Hasil penelitian ini memperlihatkan Kapital, Tenaga Kerja & Bahan Baku signifikan mempengaruhi output Industri Rokok Putih di Indonesia. Sedangkan tarif bea masuk impor, produktivitas tenaga kerja, ineffisiensi dan konsentrasi industri seluruhnya signifikan mempengaruhi Pertumbuhan Total Faktor Produktivitas nya.
The production value of white cigarettes in Indonesia during 2006 and 2010 had a negative trend of -11.82%. On the contrary, the input factors used -such as labor and raw materials- had a positive trend. When input factors used increases and the output decreases, it is necessary to look for other factors that can affect a decrease in output through the Total Factor Productivity.
Hence, the objectives of this study is to help the white cigarettes industry in determining a combination of factors input, through the input?s elasticity of production and determinants that can affect the productivity of white cigarette industry in Indonesia.
This study shows Capital, Labor & Raw Material significantly affect output in white cigarette industry. While import tariffs, labor productivity, inefficiency and concentration significantly affect its Total Factor Productivity Growth.