Skripsi ini membahas tentang peranan Kelompencapir sebagai motor penggerak kreativitas dan perekonomian rakyat di Jawa Tengah pada tahun 1984 - 1998. Pada era pembangunan, sektor pertanian menduduki prioritas tertinggi. Masyarakat desa, dalam hal ini petani, harus memahami betul teknik pertanian modern. Tidak mudah bagi mereka untuk sepenuhnya memahami hal tersebut. Oleh karena itu, pada tahun 1984, Departemen Penerangan membentuk Kelompencapir di lingkungan desa/kelurahan, yang sebelumnya diawali dengan penyelenggaraan Siaran Pedesaan dan pembentukan Kelompensipedes pada tahun 1969. Bagian isi dari skripsi ini dibagi kedalam tiga bab. Pertama, menjelaskan tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi pembentukan Kelompencapir. Kedua, menjelaskan tentang Siaran Pedesaan melalui Tri Media (RRI, KMD/media cetak lainnya, dan TVRI) yang dimanfaatkan Kelompencapir serta kegiatan-kegiatan di dalam Kelompencapir. Ketiga, menjelaskan tentang dampak Kelompencapir sebagai penggerak perekonomian masyarakat desa di Jawa Tengah. Ide kreatif pun lahir dari wadah Kelompencapir ini, serta diiringi dengan pengembangan usaha (industri kecil) di berbagai bidang. Tak salah jika Kelompencapir dikatakan sebagai motor penggerak kreativitas dan perekonomian rakyat, meskipun dalam pelaksanaannya diwarnai pula dengan berbagai kendala teknis dan sosial budaya. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah dan kaidah penulisan ilmiah dengan sumber-sumber primer (dokumen pemerintah, surat kabar, wawancara, dll.) serta sumber sekunder (buku, jurnal, majalah, dll.).
This thesis discusses about the role of Kelompencapir as a driving force for community's creativity and economic in Central Java in 1984 - 1998. In the development era of Soeharto regime, the agricultural sector was the highest priority on the national development plans. Therefore, Indonesian peasants should fully understand the using of modern agricultural technologies to increase food production. However, it was not easy for them to fully understand about it. Therefore, in 1984, the Ministry of Information formed Kelompencapir (Group of Listener, Reader, and Audience) in the villages/kelurahan, as a continuation of prior programs i.e. Rural Broadcast and Kelompensipedes (Group of Rural Broadcast Listener) which were formed in 1969. The main content of this thesis is divided into three chapters. First chapter focuses on factors contributing to the formation of Kelompencapir. Second chapter explains about the Rural Broadcast through Tri Media (RRI, KMD/other publishing, and TVRI) which were utilized by Kelompencapir and the activities in Kelompencapir. Third chapter explains the impact of Kelompencapir as a driving force for rural community?s creativity and economic in Central Java. The creative ideas were emerged from Kelompencapir and followed by home industries development in several sectors. It is unquestionable that Kelompencapir was the main driving force for rural creativity and economic, although in its implementation process there were some technical and socio-cultural problems. This thesis uses the historical research method and the rules of scientific writing with primary sources (government documents, newspapers, interviews, etc.) and secondary sources (books, journals, etc.).