Latar belakang: Neonatal pneumonia merupakan penyakit yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Faktor risiko terjadinya neonatal pneumonia perlu diidentifikasi untuk memberikan tatalaksana yang optimal.
Tujuan: Mengetahui ketuban pecah dini sebagai faktor risiko neonatal pneumonia di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol yang dilakukan di RS Mohammad Hoesin Palembang dari bulan Januari sampai Juni 2015. Kelompok kasus adalah neonatus usia kurang dari 48 jam dengan diagnosis neonatal pneumonia yang dipasangkan dengan kelompok kontrol yaitu neonatus sehat berdasarkan usia, berat lahir, jenis kelamin dan usia gestasi yang sama. Variabel yang dianalisis adalah ketuban pecah dini, lamanya pecah ketuban, oligohidramnion, ketuban berbau busuk, riwayat ibu demam, lekositosis pada ibu dan nilai Apgar rendah. Data dianalisis dengan analisis bivariat (chi square) dan multivariat (regeresi logistik).
Hasil: Didapatkan 96 neonatus (32 kasus dan 64 kontrol). Berdasarkan analisis chi square didapatkan ketuban pecah dini lebih dari 12 jam OR 7,96 (p 0,002), ketuban pecah dini lebih dari 18 jam OR 10,3 (p 0,002), riwayat ibu demam OR 7,1 (p 0,015), ketuban berbau busuk OR 6,78 (p 0,018) dan nilai Apgar rendah OR 4,32 (p 0,038) merupakan faktor risiko terjadinya neonatal pneumonia. Setelah dilakukan analisis regresi logistik didapatkan yang masih memiliki hubungan bermakna adalah ketuban pecah dini lebih dari 18 jam OR 10,1 (p 0,006) dan nilai Apgar rendah OR 4,1 (p 0,045).
Background: Neonatal pneumonia cause high morbidity and mortality of the newborn. Risk factors of neonatal pneumonia is important to identify in order to treat neonatal pneumonia properly.
Objective: To identify premature rupture of membrane as risk factor of neonatal pneumonia at Mohammad Hoesin Hospital Palembang.
Methods: A case control study was done at Mohammad Hoesin Hospital Palembang from January to June 2015. Case group are neonates within 48 hours of age with diagnosis of neonatal pneumonia and control group are well neonates which macthed according to age, birth weight, sex and gestational age. Variables that are analyzed are premature rupture of membrane, duration of rupture, smell liquor, maternal fever, oligohydramnion, maternal leucocytosis and low Apgar score. Analyzing using bivariate analysis (chi squre) and multivariate analysis (regression logistic).
Results: Out of 96 neonates (32 cases and 64 controls). Accordng to chi square analysis premature rupture of membrane more than 12 hours OR 7.96 (p 0.002), PROM more than 18 hours OR 10.3 (p 0.002), maternal fever OR 7.1 (p 0.015), smell liquor OR 6.78 (p 0.018) and low Apgar score OR 4.32 (p 0.038) are risk factors of neonatal pneumonia. After analyzing using regression logistic it is revealed that PROM more than 18 hours OR 10.1 (p 0.006) and low Apgar score OR 4.1 (p 0.045) are still have relation with neonatal pneumonia as risk factors.
Conclusion: Premature rupture of membrane is risk factor of neonatal pneumonia at Mohammad Hoesin Hospital Palembang.