Lembaga Notariat telah dikenal di Negara Indonesia sebagaimana dikemukakan oleh GHS Lumban Tobing dalam bukunya Peraturan Jabatan Notaris, yaitu sejak Indonesia dijajah oleh Belanda. Seorang Notaris tidak cukup hanya memiliki keahlian hukum tetapi juga harus dilandasi tanggung jawab dan penghayatan terhadap keluhuran martabat dan etika. Berdasarkan latar belakang hal tersebut maka yang menjadi pokok permasalahan dalam tesis ini pertama Bagaimana Peraturan Jabatan Notaris yang berlaku dalam mengatur Perilaku Notaris, Yang kedua Bagaimana Sanksi Yang Tepat Dijatuhkan Kepada Notaris Yang Melakukan Perbuatan Tercela Kepada Kliennya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Peraturan Jabatan Notaris dalam mengatur Profesi Notaris berperilaku dan apakah sanksi yang ada telah tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui metode pendekatan yuridis empiris dengan menggunakan data sekunder.
Tesis ini membahas mengenai kasus Notaris yang melakukan pelanggaran kode etik, pelanggaran kode etik ini terjadi pada 09 April 2010, dengan nomor putusan 01/Pts/Mj.PWN Prov DKI Jakarta/VII/2012. Kasus ini bermula ketika pelapor menanyakan biaya pembuatan akta jual yang akan ia buat di kantor Notaris LD ,SH. Dimana terdapat perbedaan informasi harga yang diterima oleh kliennya. Sehingga membuat terlapor yaitu LD, SH menjawab sambil marahmarah sambil berkata "LAN CHIO KAMU" yang artinya "ALAT KELAMIN LAKI-LAKI KAMU" kata-kata tersebut adalah merupakan kata-kata kotor yang tidak sopan dan tidak sepatutnya diucapkan oleh seorang Terlapor yang seorang notaris kepada kliennya. Notaris harus bekerja sesuai dengan Kode Etik yang telah dibuat, sehingga apabila terjadi pelanggaran Kode Etik, mereka harus rela mempertanggung jawabkan akibatnya sesuai dengan tuntutan Kode Etik.
Tobing in his book regulation notary office , that is, since indonesia colonized by the dutch .A notary it is not enough to have skill law but that will also applied responsibilities and appreciation to nobleness dignity and ethics. Based on this background become main problems in this thesis is the first how regulation office notary that applies in governing behavior notary , the second how sanctions proper dropped to a notary who did reprehensible to his client .The purpose of this study is to find the applicability of a rule office notary in regulating profession notary behave have sanctions there has been right. The method used is through empirical juridical approach using secondary data. This thesis discusses the case of a Notary Public who breach the code of ethics, code of conduct violation occurred on April 9, 2010, with the decision number 01 / Pts / Prov Mj.PWN Jakarta / VII / 2012. The case began when the client asked the cost of making the deed of sale which would he made in the office of Notary LD, SH. Where there are differences in pricing information received by its clients. Thus making reported that LD, SH replied angrily, saying "LAN CHIO KAMU" which means " ALAT KELAMIN LAKI-LAKI KAMU " words are the dirty words that are not polite and not duly pronounced by a Party that a notary to their clients. Notary must work in accordance with the Code of Conduct that has been made, so that in case of violation of the Code, they should be willing to take responsibility for the consequences in accordance with the demands of the Code.