UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Faktor risiko terjadinya epilepsi pada palsi serebral spastik = Risk factor for epilepsy in children with spastic cerebral palsy

Anidar; Irawan Mangunatmadja, supervisor; R.A. Setyo Handryastuti, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015)

 Abstrak

Latar belakang. Epilepsi dapat terjadi 34 - 94% pada pasien palsi serebral. Epilepsi pada anak palsi serebral akan sulit dikontrol, sehingga akan meningkatkan bertambah beratnya gangguan fungsi kognitif, gangguan fungsi motorik berjalan, gangguan prilaku, yang nantinya dapat menurunkan kulitas hidup anak di kemudian hari. Faktor risiko terjadinya epilepsi pada palsi serebral berbeda-beda antara satu peneliti dengan peneliti lainnya.
Tujuan. (1) mengetahui manifestasi klinis palsi serebral spastik, (2) mengetahui apakah faktor-faktor risiko seperti kejang neonatus, awitan kejang pertama < 1 tahun, riwayat keluarga epilepsi, subtipe palsi serebral spastik, proses persalinan, usia gestasi, berat badan lahir, ukuran lingkar kepala, riwayat infeksi susunan saraf pusat, gambaran EEG dan gambaran CT scan/MRI kepala berhubungan dengan kejadian epilepsi pada palsi serebral spastik
Metode penelitian. Desain penelitian adalah kasus kontrol dan dilakukan poliklinik rawat jalan Neurologi Anak di RSCM, RSUP Fatmawati dan RSAB Harapan Kita kurun waktu Januari 2010 sampai Agustus 2015 terhadap 250 anak palsi serebral spastik usia 1 sampai 18 tahun. Faktor risiko dianalisis bivariat dan multivariat.
Hasil. Manifestasi klinis palsi serebral spastik yang paling banyak ditemukan adalah tipe kuadriplegia 53,2% dan epilepsi lebih banyak terjadi pada tipe ini yaitu 52%. Pada analisis bivariat didapatkan faktor risiko yang bermakna yaitu awitan kejang pertama < 1 tahun (RO 5,49; IK 95% 2,98-10,10), EEG epileptik (RO 11,60; IK 95% 3,63-37,00), dan pencitraan abnormal (RO 2,96; IK 95% 1,07-8,13). Pada analisis multivariat didapatkan yaitu awitan kejang < 1 tahun dan EEG epileptik merupakan faktor risiko yang berperan untuk terjadinya epilepsi pada palsi serebral spastik.
Simpulan. Manifestasi klinis palsi serebral spastik yang paling banyak ditemukan adalah tipe kuadriplegia. Faktor risiko yang berperan untuk terjadinya epilepsi pada palsi serebral spastik adalah awitan kejang pertama < 1 tahun dan EEG epileptik.

Background. Epilepsy occurs in 34?94 percent of children with cerebral palsy. Epilepsies associated with cerebral palsy are difficult to control and associated with greater impairment of cognitive function, with lower probability of walking, with more severe behavioural problem, and a poorer quality of lifein compromising autonomy. Risk factors of epilepsy in children with cerebral palsy vary among studies.
Objective. (1) to identify clinical feature in spastis cerebral palsy, (2) to identify and analyze the association of risk factors including neonatal seizures, onset of first seizures before 1 year, family history of epilepsy, the type of cerebral palsy, delivery process, gestational age, birth weight, head circumference, history of central nervous system infection, the electroencephalogram (EEG) and magnetic resonance imaging (MRI)/computed tomography (CT) Scan findings with occure of epilepsy in spastic cerebral palsy.
Methods. Casus-control study was conducted in child neurology outpatient clinics in Cipto Mangunkusumo, Fatmawati, Harapan Kita Hospital Jakarta on January 2010 to August 2015 to 250 children of spastic cerebral palsy from 1 until 18 years old age. Data were analyzed using the IBM SPSS for Windowsv, 22 software.
Results. The most common type of spastic cerebral palsy is quadriplegia 53,2% and the occurance of epilepsy 52% in this type. Bivariate analysis showed that significantly onset of first seizures before 1 year (OR = 5.49; 95%CI 2.98-10.10), epileptiform EEG wave (OR = 11.60; 95%CI 3.63-37.00), and abnormal MRI/CT Scan (OR = 2.96; 95%CI 1.,07-8.13). Multivariate logistic regression analysis revealed that onset of first seizures before 1 year and epileptiform EEG wave were all found to be significant and independent risk factors for epilepsy in children with spastic cerebral palsy.
Conclusion. The most common type of spastic cerebral palsy is quadriplegia. The present study reveals that onset of first seizures before 1 year and epileptiform EEG wave are strongly associated with epilepsy in children with spastic cerebral palsy.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Anidar.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 40 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-994693338 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20423009
Cover