ABSTRAKPenelitian ini berusaha mengungkap korelasi pemikiran Sayyid Quthb dengan fenomena radikalisme yang terjadi di beberapa Negara Islam saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian deskriptif, eksplanatif dan analitis. Metode ini bermaksud menjelaskan hakekat fakta tertentu, mengapa suatu fakta terjadi, pengaruh dan bagaimana hubungannya dengan fakta lain. Data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data, baik kepustakaan maupun wawancara terstruktur mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena radikalisme, Sayyid Qutb dan Ikhwanul Muslimin serta materi-materi lain yang berkaitan dengan penulisan tesis ini.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa pemikiran-pemikiran Sayyid Quthb telah menginspirasi gerakan-gerakan radikal di beberapa negara. Kontroversi pemikiran Sayyid Quthb dalam hal ketuhanan dan kenabian berujung pada pentahrifan dalil-dalil al-Qur?an, juga penyimpangan terhadap standar moderasi Islam Sunni. Begitu juga pemikiran Quthb dalam hal khilafah, ia menta?birkan fenomena tidak diberlakukannya hukum Islam saat ini sebagai jahiliyyah modern yang mengarah kepada takfir syumuli dan nihilisme. Menurutnya, tidak ada Islam di tengah-tengah semaraknya umat yang mengaku pemeluk Islam, dikarenakan mereka telah melupakan Islam yang sebenarnya, yaitu Islam yang hanya bersumber dari al-Qur?an dan Sunnah, bukan bersumber dari selainnya. Pemikiran Quthb memberikan legitimasi terhadap militansi gerakan-gerakan radikal yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pemerintahan yang dianggap sekuler dengan segala cara, untuk digantikan dengan pemerintahan yang menurut mereka menerapkan syari?ah Islamiyyah.
ABSTRACTThis study sought to uncover correlations with the thinking of Sayyid Qutb radicalism phenomenon that occurs in some Islamic countries today. This study used a qualitative approach with descriptive study method, an explanatory and analytical. This method is intended to explain the nature of certain facts, why a fact happen, the effect and how it relates to other facts. Data were obtained through data collection techniques, either literature or structured interviews on matters related to the phenomenon of radicalism, Sayyid Qutb and the Ikhwanul Muslimin and other materials related to this thesis.Results from this study revealed that the ideas of Sayyid Qutb has inspired radical movements in several countries. Controversy thought of Sayyid Qutb in divinity and prophethood misappropriation led to the arguments of the Quran, as well as the standard deviation of the Sunni Islamic moderation. Likewise Qutb thought in terms of the caliphate, he call phenomenon of non-application of Islamic law today as modern jahiliyyah leading to takfir syumuli and nihilism. According to him, there is no Islam in the midst of the splendor of the people who claimed Muslims, because they have forgotten the true Islam, that Islam is only derived from the Qur'an and Sunnah, not from any other kind. Qutb thought gives legitimacy to the militancy of radical movements which aim to take over the power of government is considered secular in every way, to be replaced with a government -which they- implement the Islamic Shari'ah.