ABSTRAKTren meningkat dari industri konstruksi, stakeholder yang heterogen, dan dampak negatif beban kerja terhadap kesehatan mental menyebabkan beban kerja mental perlu dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran beban kerja mental subjektif pada tim proyek konstruksi. Desain penelitian ini adalah observasional dan semikuantitatif dengan metode analisis deskriptif analitik menggunakan tools NASA TLX. Rata-rata OWL adalah 70,07 (CI 65,55-74,59). OWL tertinggi dirasakan oleh Fungsi QSHE sebesar 75,01 dan yang terendah dirasakan oleh Fungsi Komersial, Pengadaan dan Peralatan sebesar 65,34. Faktor yang teridentifikasi terkait beban kerja mental adalah kompetensi, desain tugas, jam kerja, komunikasi dan koordinasi, dan pengelolaan kesehatan mental. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan sesuai fungsi, peninjauan desain tugas, pengaturan jam kerja, peningkatan komunikasi dan koordinasi, perencanaan proyek yang komprehensif dan pelayanan kesehatan mental.
ABSTRACTThe rising trend of construction industry, the heterogeneous stakeholders, and the negative impact of workload to mental health are causing mental workload needs to be analyzed. This study aims to explain subjective mental workload on the construction project team. The study design was observational and semiquantitative that analyzed by descriptive analytic method using tools NASA TLX. Mean of OWL is 70.07 (CI 65.55-74.59). The highest OWL perceived by QSHE for 75.01 and the lowest perceived by the Commercial, Procurement, and Equipment amounted to 65.34. Identified factors related to mental workload are competence, tasks design, working hours, communication and coordination, and management of mental health. Therefore, some actions needed are function related training, tasks design review, working hours management, communication and coordination improvement, comprehensive project planning and mental health services.