ABSTRAKKarsinoma sel basal (KSB) merupakan salah satu tipe kanker kulit yang memiliki prevalensi yang tinggi di berbagai belahan dunia. Adapun disregulasi jalur sonic hedgehog agaknya memiliki peran krusial dalam patogenesis KSB, baik pada KSB herediter maupun sporadik. Meskipun sejauh ini banyak kasus KSB dapat ditangani melalui pendekatan terapi bedah maupun radioterapi, beberapa kasus agaknya bersifat resisten dengan pendekatan-pendekatan di atas. Berdasarkan investigasi kami sebelunya, ditemukan bahwa sebagian kasus, terutama subtipe yang tergolong agresif, memiki kecenderungan terjadinya kasus rekurensi yang lebih tinggi. Sesuai dengan panduan NCCN bagi KSB, kasus-kasus yang demikian agaknya memerlukan pendekatan lainnya; di sinilah peran dari preparat inhibitor jalur sonic hedgehog menjadi bermakna. Untuk menyelidiki lebih lanjut sejauh mana peran jalur sonic hedgehog dalam perkembangan kasus KSB di Indonesia, serta perannya dalam perkembangan pola pertumbuhan agresif yang ditemukan pada beberapa subtipe KSB, kami mengobservasi ekspresi faktor transkripsi GLI1 ? yang berperan sebagai marker dari jalur ini - pada sejumlah subtipe histologi KSB.
Metode penelitian menggunakan blok parafin sebagai sampel, yang diperoleh dari arsip Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), Indonesia, yang berasal dari jaringan KSB pasien yang berobat di RSKD sepanjang periode 2006-2010. Ekspresi GLI1 dievaluasi melalui teknik imunohistokimia. Dari hasil yang diperoleh, tidak diteukan korelasi yang kuat dan bermakna antara ekspresi GLI1 dengan agresifitas pola pertumbuhan subtipe histologi KSB.
ABSTRACTBasal cell carcinoma (BCC) is one form of skin cancer that has high prevalence worldwide. It seems that the aberration of sonic hedgehog pathway plays pivotal roles in its pathogenesis, whether hereditary or sporadically. Though many cases of BCC can be treated by surgical procedures or radiotherapy, some cases seem to be resistant with the aforesaid approaches. In our previous investigation, we found that several cases, especially subtypes with aggressive growth pattern, have high tendency of recurrence. In accordance with NCCN Guidelines for BCC, such cases may need another approach; hence the use of the inhibitor of sonic hedgehog pathway (such as SMO-inhibitor), may be crucial. In order to further investigate the role of sonic hedgehog signaling pathway in the development of BCC cases in Indonesia, as well as its role in aggressive growth pattern of some BCC subtypes, we observe the expression of GLI1 transcription factor ? as the marker of the pathway ? in various histological subtypes of BCCs.The method used paraffin blocks, as samples, collected from the archives of Department of Anatomical Pathology, Dharmais Cancer Hospital, Indonesia, which were originated from BCC patients of the hospital from the period of 2006 up to 2010. The expression of GLI1 was investigated by immunohistochemical technique. According to the result, there is no significant correlation between the expressions of GLI1 and the aggressiveness of the growth pattern of BCCs histological subtypes.