Turnover intention yang tinggi merupakan masalah critical untuk semua organisasi, terutama untuk perusahaan akuntan publik sebagai perusahaan yang aktivitas utamanya adalah jasa. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisis peran mediasi dari kepuasan kerja terhadap work life balance dan turnover intention. Data empiris dikumpulkan melalui survei kuisioner yang didistribusikan ke empat perusahaan akuntan publik di Jakarta.
Hasil penelitian ini adalah kepuasan kerja merupakan full mediator dari pengaruh work life balance terhadap turnover intention. Untuk level dimensi, fringe benefits, operating condition, dan pay adalah parsial mediator untuk pengaruh enough time-off from work terhadap turnover intention.
Hasil dari penelitian ini berguna untuk perusahaan akuntan publik lainnya karena turnover intention dapat dikurangi dengan meningkatkan work life balance yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, yang dapat dilaksanakan dengan mengurangi kompleksitas prosedur dan dokumentasi audit agar jam kerja lembur berkurang, serta menambah program yang mendukung keluarga, seperti waktu kerja yang fleksibel, pengaturan kerja yang fleksibel, dan kegiatan family gathering.
The high turnover rate is a critical issue for every organization, especially for the public accounting firms as the service-intensive firms. The purpose of this paper is to analyze the mediating role of job satisfaction on the influence of work life balance toward turnover intention. Empirical data was collected using a survey questionnaire which was distributed to four public accounting firms in Jakarta.The result of this study is that the job satisfaction is a full mediator for the influence of work life balance toward turnover intention. In the dimension level, fringe benefits, operating condition, and pay are partial mediators for the influence of enough time-off from work toward turnover intention.The results of this study are beneficial to other public accounting firms since the turnover intention rate can be reduced by promoting work life balance to influence the job satisfaction which are applicable by implementing less complex audit procedures and documentation aiming in having less overtime hours and enhancing the family friendly programs, such as flexible working times, flexible working arrangement, and family gathering events.