Beberapa tahun belakangan ini, bangkitnya industri perfilman nasional dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah judul film yang diproduksi dari tahun ke tahun. Namun pada kenyataannya, meningkatnya jumlah judul film tersebut berbanding terbalik dengan jumlah penonton film nasional. Untuk menilai apakah sebuah film dapat dikatakan berkualitas atau tidak, dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek utama yaitu, penulisan skenario, pesan, dan sutradara. Dari hasil pengamatan penulis terhadap film berjudul “Soekarno: Indonesia Merdeka”, kelemahan yang terdapat dalam film terletak dalam ketiga aspek tersebut, sehingga menyebabkan film menjadi kurang berkualitas.
In the past few years, the rise of the national film industry can be seen from the increasing number of movie titles produced year by year. But in reality, the growing number of movie titles is inversely proportional to the number of national cinema goers. In order to assess whether a film can be said has a good quality or not, can be seen from three (3) main aspects; scriptwriting, messages, and the directors. From my observation on the film titled "Soekarno: Indonesia Merdeka", the weaknesses found in the film lie in those three aspects, so that makes the film becomes less in its quality.