Bahasa sunda merupakan salah satu bahasa daerah Indonesia dengan penutur terbanyak kedua setelah bahasa Jawa. Bahasa Sunda mengalami proses morfologis, salah satunya afiksasi. Prefiks dan sufiks dalam bahasa Sunda memiliki kesamaan dan perbedaan dengan prefiks dan sufiks dalam bahasa Indonesia. Tulisan ini akan membandingkan prefiks dan sufiks dalam kedua bahasa tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik penelitian kajian pustaka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bahasa Sunda dari buku Pangrumat Basa Sunda Pikeun Murid SD Kelas 6. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa bahasa Indonesia mempunyai berbagai alomorf, sedangkan bahasa Sunda tidak. Selain itu, terdapat salah satu prefiks dan sufiks dalam bahasa Sunda yang sama dengan bahasa Indonesia. Akan tetapi, dalam data juga ditemukan prefiks dan sufiks berbahasa Sunda yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.
Sundaness language is the second most used language in Indonesia followed by Javanese. Sundaness language proceeds through one of the morphologies, which is called “affixation”. Sundaness and Indonesian language have both several comparisons and contrasts in suffix and prefix. This paper aims to investigate the characteristics of both languages and to compare the prefix and suffix of both languages. Besides, the method used in this journal is comparative method, and the type of study for this jurnal is descriptive study with secondary sources. The data mainly used in this study is sundaness book entitled Pangrumat Basa Sunda Pikeun Murid SD Kelas 6. The study attempts to elucidate that Indonesian language indeed has various allomorph, while sundaness language does not contain. Furthermore, this study also proues that some of the prefixs and suffixs of sundaness language contain the same prefix and suffix of Indonesian language; however, both Indonesian and sundaness language contain its own characteristics in its prefix and suffix.