Tulisan ini membahas pencitraan perempuan pada uang kertas nominal 25 gulden seri wayang dilihat dari perspektif
laki-laki. Tujuan tulisan ini melihat keterkaitan antara penilai dengan latar belakangnya. Data diperoleh dari
wawancara dengan lima orang dari latar belakang profesi yang berbeda-beda, dan penelitian kepustakaan. Dalam
tulisan ini digunakan pendekatan Smelik, Buikema, dan Meijer (1999).
Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan yang signifikan antara penilai dan latar belakangnya. Penilaian
yang paling deskriptif dan runut berasal dari golongan akademisi. Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan
perspektif laki-laki dalam pencitraan.
This paper discusses woman imaging in 25 guilder bill wayang series from men perspective. The purpose of thiswriting is to see the link between background of the respondents (as valuer) and themselves. The data were obtainedthrough literature research and interviews with five respondents from different backgrounds. The approach was usedis by Smelik, Buikema, and Meijer (1999).The result showed that there is significant link between background of the respondents and themselves. The mostdescriptive and derived analysis came from the academian. The results of the study also found the differences ofmen’s perspective in imaging.