Nama adalah sebuah nomina yang dipakai untuk merujuk kepada seseorang. Namun, beberapa penilitian telah membuktikan bahwa definisi nama ternyata tidak sesederhana itu. Dibalik sebuah nama ada harapan, identitas ras, agama, dan gender dari penyandang nama tersebut. Artikel ini akan membahas bagaimana nama tidak hanya menjadi penanda ras atau agama seseorang, tetapi juga menjadi masalah sosial ketika dua konsep berbeda ini tercampur.
Penelitian yang dilakukan dengan menganalisis secara mendalam beberapa blog dimana orang-orang dari budaya yang berbeda bertukar pandangan mereka tentang praktik perubahan nama ke nama 'Muslim' akan menjelaskan mengapa beberapa mualaf memilih mengganti nama mereka sementara yang lain tidak. Tidak jarang, ada hal lain yang lebih menyangkut ras daripada agama, di balik praktik perubahan nama tersebut.
Bagian terakhir dari artikel ini akan mengungkap dampak yang perlu diketahui sebelum seseorang memutuskan untuk mengubah nama mereka. Tanpa disadari umat Islam, praktik yang sudah menjadi tradisi ini menghalangi beberapa orang untuk masuk Islam. Artikel ini juga membuktikan apakah praktik keagamaan yang berubah menjadi praktik ras ini cukup adil untuk mengukur tingkat loyalitas seseorang terhadap agamanya.