UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Deteksi kanker prostat dengan colok dubur dan prostat specific antigen (PSA) di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta 2011 = Detection of prostate cancer pca with digital rectal examination dre and prostate specific antigen (PSA) in Sardjito General Hospital Yogyakarta 2011

Hutauruk, Eric Sibastian; H.R. Danarto, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015)

 Abstrak

Pendahuluan: Kanker prostat adalah keganasan terbanyak pada pria, penyebab kematian kedua terbesar akibat keganasan. Colok dubur adalah pemeriksaan dasar dan deteksi dini untuk mendiagnosis kanker prostat. Saat ini pemeriksaan Prostate-Specific Antigen (PSA) dianggap sebagai tumor marker yang paling bermanfaat untuk mendeteksi kanker prostat. The American Cancer Society dan American Urologic Association merekomendasikan penyaringan kanker prostat setiap tahun dengan pemeriksaan colok dubur dan PSA.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemeriksaan colok dubur dan nilai PSA pada pasien kanker prostat di RSUP DR Sardjito Yogyakarta periode Januari 2011 sampai Desember 2011.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah kasus kontrol. Data dikumpulkan secara retrospektif dari catatan medis RSUP DR Sardjito pada pasien dengan colok dubur yang abnormal atau colok dubur normal dengan nilai PSA ≥ 10 ng/dl selama periode Januari 2011 sampai Desember 2011. Hasil pemeriksaan colok dubur dan nilai PSA didapatkan pada saat kunjungan pertama pasien ke rumah sakit. Analisis data nominal menggunakan Chi Square dengan SPSS 18.
Hasil: Terdapat 87 pasien yang berhasil dikumpulkan selama periode Januari 2011 sampai Desember 2011 yang memiliki hasil pemeriksaan colok dubur abnormal atau colok dubur normal dengan nilai PSA ≥ 10 ng/dl. Pasien memiliki usia rata-rata 70 tahun, nilai median PSA 10,9 ng/dl. Pada pasien ini ditemukan colok dubur abnormal 43 (49,4%), colok dubur normal 44 (50,6%), PSA ≥ 10 ng/dl 69 (79,3%) dan PSA < 10 ng/dl 18 (20,7%). Pemeriksaan colok dubur dan PSA dinilai signifikan secara statistik untuk mendeteksi kanker prostat, hasil secara berurutan 67,2% vs 32,8% (p < 0,001) and 71,9% vs 28,1% (p = 0,002. Semua pasien dengan colok dubur abnormal dan PSA ≥ 10 ng/dl terdiagnosis kanker prostat (p < 0,001).
Simpulan: Pemeriksaan colok dubur dan Prostate Specific Antigen (PSA) adalah prediktor terbaik untuk kanker prostat.

Introduction: Prostate cancer is the most frequent form of cancer in males, being also second cause of death by cancer. Digital Rectal Examination (DRE) is the basic examination and early diagnosis for prostate cancer. The Prostate-Specific Antigen (PSA) assay is currently considered the most useful tumor marker for detecting prostate cancer. Both the American Cancer Society and American Urologic Association recommended annual cancer screening with both Digital Rectal Examination (DRE) and PSA.
Objective: The objective of this study is to understand the correlation between DRE and PSA level in prostate cancer at Sardjito General Hospital Yogyakarta during januari 2011 until december 2011.
Research Method: This is a case control study. The data were retrospectively collected from medical record in sardjito general hospital who had abnormal DRE or normal DRE with PSA ≥ 10 ng/dl during januari 2011 until December 2011. The DRE and PSA value were examined in the first time they came to the hospital. A chi-square was performed to analyzed the nominal data with SPSS 18.
Result: There are 87 patients were collected during januari 2011 until December 2011 who had abnormal DRE or normal DRE with PSA ≥ 10 ng/dl. The median age was 70 years, median PSA level was 10,9 ng/dl. Of these patient, we found abnormal DRE in 43 (49,4%), normal DRE in 44 (50,6%), PSA ≥ 10 ng/dl was 69 (79,3%) and PSA < 10 ng/dl was 18 (20,7%). Digital Rectal Examination and PSA was statistically significant to detected prostate cancer, 67,2% vs 32,8% (p < 0,001) and 71,9% vs 28,1% (p = 0,002), respectively. All patient who had abnormal DRE and PSA ≥ 10 ng/dl were diagnosed with prostate cancer (p < 0,001).
Conclusion: Digital Rectal Examination (DRE) and Prostate Specific Antigen (PSA) are the best predictor for prostate cancer.

 File Digital: 1

Shelf
 SP-Eric Sibastian Hutauruk.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : SP-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : x, 26 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-Pdf 16-18-395260616 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20424518
Cover