ABSTRAKLatar belakang: Kemoterapi ajuvan merupakan pilihan utama pada kanker kolorektal
stadium lokal lanjut untuk mencegah terjadinya rekurensi. Protokol FOLFOX dan
XELOX saat ini banyak digunakan karena terbukti meningkatkan overall survival rate
dan disease free survival pada penelitian-penelitian di negara maju. Penelitian ini
bertujuan untuk membandingkan efektivitas protokol FOLFOX dengan XELOX pada
pasien-pasien di pusat kesehatan kami, yang memiliki karakter yang berbeda, yakni
dengan tingkat kepatuhan yang rendah dalam berobat dan datang dalam stadium lanjut,
serta mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas kemoterapi.
Metode: Dilakukan studi retrospektif pada 133 subjek karsinoma kolorektal stadium III
dan II risiko tinggi yang mendapat kemoterapi ajuvan di RSCM dan RSUP Fatmawati.
Sampel diambil secara konsekutif, selanjutnya dilakukan analisis statistik
membandingkan respon kedua protokol dengan mengamati kadar CEA dan 1-year
mortality rate. Dicari hubungan kepatuhan pasien dan faktor-faktor lain dengan
efektivitas. Kami menggunakan uji Chi square atau Fisher, serta uji multivariat
menggunakan regresi logistik. Signifikansi bila nilai p <0,05 dengan confidence interval
95%.
Hasil: Tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik antara protokol kemoterapi
dengan efektivitas (p = 0,61). Dikaitkan dengan kepatuhan pasien, didapatkan hubungan
signifikan antara protokol kemoterapi dan efektivitas (p = 0,001 dan 0,000), dengan
tingkat kepatuhan yang jauh lebih tinggi pada protokol FOLFOX (86% berbanding 45%).
Faktor-faktor lain yang secara statistik signifikan berhubungan dengan efektivitas adalah
Karnofsky score >90 (p = 0,004), IMT normal atau lebih (p = 0,006), dan grade
histopatologi dengan diferensiasi baik sedang (p = 0,003)
Kesimpulan: Protokol FOLFOX dan XELOX memberikan efektivitas yang sama.
Dikaitkan dengan kepatuhan yang memiliki hubungan signifikan dengan efektivitas,
protokol FOLFOX jauh lebih patuh dari XELOX. Pemberian kemoterapi ajuvan perlu memperhatikan Karnofsky score dan IMT pasien.
ABSTRACTBackground: : Adjuvant chemotherapy has become treatment of choice in advance
colorectal cancer to prevent recurrence. FOLFOX and XELOX protocol was proved to
increase overall survival rate and disease free survival. This study wants to compare
chemotherapy response between XELOX and FOLFOX protocol in our health center,
which usually having patients with low compliance and come in advanced stadium and
also to identify other factors that affecting chemotherapy response.
Method: Retrospective study of 133 colorectal carcinoma stage III and high-risk stage II
subjects who received adjuvant chemotherapy were collected consecutively from medical
record in Cipto Mangunkusumo Hospital and Fatmawati Hospital. Statistic analyze was
performed to compare chemotherapy response from XELOX protocol and FOLFOX
protocol, which were analyzed using Carcinoembryonic Antigen (CEA) and 1-year
mortality rate. The relationships between few other factors and effectivity of
chemotherapy response was analyzed using Chi square or Fisher. Multifactorial analysis
was using logistic regression test. Statistical significance was stated when p value <0,05
with 95% confidence interval.
Results: No statistically significant correlation between chemotherapy protocol and
chemotherapy response (p=0,61). However, when we combined compliance factor, we
found out strong correlation between chemotherapy protocol and chemotherapy response
(p = 0,001 and 0,000). FOLFOX protocol shown much higher compliance (86% vs 45%).
Others Factors that correlate significant to chemotherapy response in multivariate
analysis are Karnofsky score >90 (OR = 5,8; p = 0,004), Normal and overweight BMI
(OR = 4,7; p = 0,006), and well-moderate tumor differentiation (OR=6,3; p=0,003).
Conclusions: FOLFOX and XELOX protocol showed same efficacy in chemotherapy
response. When combine with compliance factor, which showed strong correlation to
efficacy chemotherapy response,, FOLFOX protocol showed more compliance. We
should care about patients? Karnofsky score and BMI to increase response of adjuvant chemotherapy.