Prevalensi kekurangan energi protein (EP) di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2007 mencapai 17,16% dengan kasus gizi buruk sebanyak 0,40% sedangkan data di Puskesmas Sukaresik penderita gizi buruk mencapai 33 orang tahun 2008. Penyebab langsung gizi buruk adalah kurang konsumsi energi protein dan infeksi, sehingga salah satu penanggulangannya adalah pemberian makanan tambahan (PMT). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh PMT terhadap status gizi balita buruk di Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya. Jenis penelitian eksperimen semu dengan pendekatan pretest posttest one group design. Populasi balita gizi buruk (BB/U < -3 sd) sebanyak 33 anak dan sampel darah yang memenuhi kriteria inklusi menghabiskan sebanyak 80% PMT yang diberikan. di akhir penelitian ada 8 anak yang tidak bisa mencapai 80% PMT sehingga jumlah sampel menjadi 25 anak. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan status gizi sebelum dan setelah PMT (p=0,019) dengan selisih perbedaan status gizi (BB/U skor) sebesar 0,07. Variabel pengganggu (tingkat kecukupan energi dan protein dari konsumsi harian) secara statistik tidak ada hubungan dengan variable terikat (status gizi). Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya untuk melanjutkan program PMT kepada balita gizi buruk dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan status gizi balita gizi buruk melalui pemberian penyuluhan pemamfaatan produk lokal untuk konsumsi balita.