Pada saat ini sudah terjadi pergeseran pola penyusuan di masyarakat, terutama di negara berkembang. Begitu pula di Indonesia yang cenderung terjadi penurunan praktek penyusunan dan banyak terjadi praktek penyapihan secara dini. Penyapihan ini seringkali terjadi akibat dari beberapa faktor kesehatan ibu, pendidikan, pekerjaan, gangguan pada payudara ibu dan kondisi psikis ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor risiko ibu yang menyebabkan terjadinya praktek penyapihan dini pada anak. Penelitian ini menggunakan desain case control dengan populasi adalah ibu yang memiliki anak usia 2-5 tahun di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya dengan sampel berjumlah 62 orang dan analisis data menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan praktek penyapihan dini (p: 0,236), ibu yang bekerja berisiko 7,9 kali untuk melakukan praktek penyapihan dini dibandingkan ibu yang tidak bekerja (OR 7,9 {1,593-39,927}), ibu yang mengalamim gangguan payudara berisiko 7 kali lebih besar untuk melakukan praktek penyapihan dini dibandingkan ibu yang tidak mengalami gangguan payudara (OR 7,028 {2,299-21,484}), dan ibu yang mengalami gangguan psikis seperti stress berisiko 3,7 kali lebih besar untuk melakukan praktek penyapihan dibandingkan ibu yang tidak mengalami gangguan psikis (OR 3,7{1,220-10,962}). Penelitian ini menyarankan agar ibu menyusui melakukan perawatan payudara sejak hamil untuk menghindari gangguan pada payudara dan menghindari stress.