UI - Disertasi Open :: Kembali

UI - Disertasi Open :: Kembali

Wawasan lingkungan dalam agama china

Aggi Tjetje; Soerjanto Poespowardojo, promotor; Emil Salim, co-promotor; S. Budhisantoso, co-promotor; Chandra Wijaya, examiner; Setyo Sarwanto Moersidik, examiner; Retno Soetarjono, examiner; Mohamad Ikhsan, examiner; Mohammad Hasroel Thayib, examiner; Tri Edhi Budhi Soesilo, examiner (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009)

 Abstrak

Agama etnis China adalah agama China atau Hoa Kauw, yang selama ini disalahtafsirkan sebagai gabungan dari Agama Khong Hu Cu, Agama Tao, dan Agama Buddha. Agama China telah ada sejak awal peradaban China, yakni sejak sekitar 7.000 tahun yang lalu. Agama ini amat mementingkan lingkungan secara built-in dan bulit-up dalam sistem nilainyam namun karena beberapa faktor eksternal, dewasa ini penganutnya tampak tidak memerharikan lingkungan. kerusakan lingkungan di China dan Indonesia terutama disebabkan oleh korporasi di mana pada hampir setiap korporasi di Indonesia, selalu terlibat etnis China.
Etis China yang amat mementingkan leluhur dn keturunan, secara ideal seharusnya amat memerjatikan kesejahteraan generasi mendatang, namun tampaknya mereka tidak menyadari apa yang sedang berlangsung dan berproses dalam diri kelompoknya. melalui penelitian akan sistem nilai mereka ini, ditemukan faktor penyebab pengabaian akan lingkungan, yakni penindasan vertikal oleh negara dan penindasan horisontal oeh ormas Buddhis dan lembaga lain selama beberapa dekade. Agama China dilarang, dan umatnya diwajibkan menganut agama yang tidak sesuai dengan sistem nilainya. Akibatnya, terjadi distorsi dalam memandang kehidupannya, namun hal ini tidak sampai mengubah sistem nilainya. Apa yang berubah hanyalah perilaku pengamalan atau operasional sistem nilainya saja. perubahan ini disebabkan karena mereka dihadapkan pada keadaan antara mati dan hidup yang menyangkut persoalan survivalitasnya, sehingga tidak ada pilihan lain.
Di samping itu, lemahnya penegakan hukum juga menjadi salah satu faktor penyebab, mengingat etnis ini mengandaikan adanya hukum yang tegas senagai panduan dan acuan. Dalam sistem nilai mereka, penguasa adalah panutan. Mereka amat realistik. Dari pengalaman hidup mereka, penguasa adalah hukum dan izin. Perusakan lingkungan tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan penguasa. Akan tetapi, walau pun mereka mengabaikan lingkungan alam pada lokasi bisnisnya, namun kepedulian akan lingkungan alam di bidang kehidupan sehari-hari masih tetap dianut, sedangkan keperdulian akan lingkungan binaan dan lingkungan sosial, justru semakin meningkat. Alangkah baiknya jika lingkungan alam di mana beroperasi bisnis mereka, juga diperdulikan. Ini dapat dilakukan melalui pengungkapan secara eksplisit akan sistem nilai mereka dan sebab yang memengaruhinya sehingga dapat dicarikan cara untuk merestitusikannya. Berbeda dari agama budiyawi, Agama ini berwatak amat sangat alamiah, sehingga tidak mempunyai pendeta dan kebaiktian berjamaah atau khotbah agama, dan tidak memiliki jadwal tertentu untuk beribadah, juga tidak mementingkan pengwacanaan kitab suci. Ketiadaan beberapa hal, telah menimbulkan kendala dalam pentransferan nilai karena selama beberapa dekade, mereka tidak dapat berkomunikasi dengan dunia luar melalui bahan bacaan berbaha Mandarin yang dilarang itu. Agama mereka berasal dari pengalaman hidup, bukan dari doktrin baku yang diturunkan oleh sosok pribadi yang berwibawa dan pandai.

The region of Chinese is the Chinese religion or Hoa kauw, that as long be misinterpretend as a mix between confucianist, Taoist, and Buddhist religion. The Chinese has been being existed since the beginning of Chinese civilization, i.e. since around 7.000 thousand years ago. This religion concerns the environment built-inly and built-uply in their values system, but because of some external factors, now adays, the adherences seem like they do not care about the environment. The damafe of environment in China and Indonesia, mainly caused by corporations where in almost every company in Indonesia, always involves the Chinese.
The Chinese ethnic who is very emphasizing on ancestors and offsprings, ideally should concern about their future generations, but it seems like they do not aware of what is going on and processed in their group's personality. Through this research of their values system, it is found the factors thaht caused thier negligence, viz. vertical oppression by the state and horizontal oppression by Buddhist organization and other institutions for several decades. Chinese religion was restricted and the adherences is forced to adopt religion that was not suitable for their balues system. As a result, occurred distortion in viewing this very life but this did not change their values system. Changes is taking place merely in their behaviour in implementing or operating their values system. These was because the faced a live or dead situation that related to their survivality's matters, so they have no other choice.
Besides, weak law enforcement is also one of the caused factors, as this ethnic is assuming the existance of strict law as their quidance and reference. In their values system, the authority is the law and permit. The destruction of environment is impossible to be happened without the authority knowledge. Although the neglect natural environment in their daily life is still adopted, in the other hand, their concern in artificial and social environment are augmented. It is very good when the natural environment where their business is operating, also be paid attention by them. This can be done through discovering explicity their values system and the influencing factors in rder to find the way to restitute it. Different from cultural religions, this religion is very natural, so it has no clergy and common praying or sermon, and does not have certain praying schedule, also does not care about discussion of holy scripture. The absence of these matters, has created an obstacle in values transfer, because in these several decades, they could not communicate with outside world through publication in once ever restricted Mandarin language. Their religion was initiated from life experience, not from a standarized doctrine that transmitted from an charismatic and intelligible personality.

 File Digital: 1

 Kata Kunci

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Open
No. Panggil : D640
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xlix, 1145 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D640 07-17-762836144 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20424963
Cover