Bahasa sasak merupakan salah satu bahasa dengan penutur paling banyak di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahasa sasak digunakan oleh etnis sasak sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa ini masuk dalam kelompok bahasa Bali-Sasak-Sumbawa. Kajian standardisasi bahasa sasak termasuk ejaannya mengunakan pertimbangan lingusitik dan sosiolingustik. Hasilnya, dialek ae memiliki peluang untuk dijadikan ejaan standar. Selain menggunakan pertimbangan linguistik dan sosiolinguistik, dialek ini juga memiliki penutur paling banyak dibandingkan dengan dialek yang lain. Pemilihan ini didasarkan pada beberapa prinsip, yaitu prinsip kehematan, kejelasan, semangat persatuan, dan integritas sosial. Di lain pihak, unsur-unsur dari dialek lainnya diambil untuk kepentingan standardisasi dan pembelajaran.