Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

The Dukuns of Madura: Their Types and Sources of Magical Ability in Perspective of Clifford Geertz and Pierre Bourdieu

Bangun Sentosa D. Haryanto; (Universitas Trunojoyo. Department of Sociology, 2015)

 Abstrak

Artikel deskriptif ini didasarkan pada penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2014 di Madura, Indonesia. Sebagian besar data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam secara kualitatif dan observasi langsung yang terkemas dalam kerangka etnografi studi kasus. Metode-metode yang dipergunakan diarahkan pada pendekatan metodologi Structural Constructivism yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu. Konsep utama mengenai Dukun yang dipaparkan oleh Clifford Geertz diberdayakan untuk mengarahkan proses teorisasi dari penemuan-penemuan yang diperoleh serta membingkai argumen. Penelitian dilaksanakan sekitar delapan bulan di 4 (empat) Kabupaten di Pulau Madura dan dalam artikel ini 19 (sembilan belas) dukun yang diwawancarai dipaparkan dengan menggunakan nama samaran. Berkaitan dengan fenomena Dukun Madura, ditemukan bahwa magi?bagaimanapun?merupakan salah satu sumber strategis utama untuk meningkatkan strata sosial ekonomi dan politik dalam masyarakat. Fakta lain yang bertentangan dengan eksistensi magi tersebut adalah bahwa Madura dikenal sebagai salah satu pulau dengan mayoritas masyarakat Muslim taat di Indonesia. Fakta ini merupakan problematika akademik yang menarik untuk disingkap untuk mengetahui bagaimana kemampuan magi dari dukun-dukun tersebut muncul dan diwujudkan dalam masyarakat.

This descriptive paper is based on a research in Madura, Indonesia, in 2014. The research data was mostly through in- depth qualitative interviews and direct observation that have been developed into ethnographic case study. These methods were informed by a methodological approach derived from the ?structural constructivism? of Pierre Bourdieu. The main concept of ?dukun? (supernatural/magic service providers) of Clifford Geertz was employed to theorize the findings and frame the argument. Within eight-month research period in Madura, I interviewed 19 dukuns and describe them using pseudo-names. Madura?s dukun phenomenon demonstrates that magic is undoubtedly one of the main strategic resources available for mobilization in Madura to gain social/economical and political standing within society. Moreover, due to the fact that Madura is known as one of the most devoted Islamic Area Strictestin Indonesia, it is important to find out how dukuns? magical ability actually comes into being and is performed.

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : pdf
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Universitas Trunojoyo. Department of Sociology, 2015
Sumber Pengatalogan :
ISSN :
Majalah/Jurnal : Makara Human Behaviour
Volume : Vol. 19, No. 2, Desember 2015: 107-118
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Department of Sociology
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
pdf 03-17-272278204 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20426621
Cover