Media berkembang seiring dengan perubahan teknologi komunikasi melalui proses mediamorfosis menjadi media baru. Hal uang sama juga terjadi dengan demokrasi yang berkembangnya kebebasan berekspresi yang di dalam komunikasi lebih dikenal dengan "human cannot not communicate". Sehingga, baik medoa dan demokrasi saling memanfaatkan dan melengkapi menjadikannya selalu tergantung antara saru dengan lain. Paling tidak ada dua pandanganmyaktu utopia dan distopia. Di satu sisi utopia mengatakan bahqa salahnsatu yang dirasakan menarik saat ini adalah tumbuhnya media barj dalam peran partisipasi politik yang berbiaya rendah. Namun, pandangan distopia mengatakan bahwa perlu disadari baik media dan demokrasi juga mengalami proses marketisasi dan keduanya terkadang tidak menjadi dseterministik antara saru dengan lainnya serta memperlihatkan adanya konspirasi politik. Oleh karena itu, ketika adanya keinginan untuk membuat media baru sebagai suatu proses demokrasi yang dapat mensejahterakan masyarakat maka hal-hal tersebut perlu didiskusikan.
Media developed with movement of communication technology through mediamorfosis process was being new media. The same thing also occured with democration developed with growing of expression freedom in communication, it was called "human cannot not communicate". Until, media and democration mutual advantage and equip making depended upon one another. At least, there were two viewing specifically utopis and distopia. One side of utopia said that one of perceived attractive nowadays was developing new media in political participation with low cost. However, distopia viewing said that need to realize both media and democration also have marketisation process and both of them sometimes were not being deterministic one another and showed political conspiracy. Therefore, when there was necessity to make new media as a democration process that can be welfare society if the things need to be discussed.