ABSTRAKPenelitian ini membahas mengenai Ultras Gadungan, yang merupakan kelompok Ultras
dari kelompok suporter sepakbola asing Milanisti Indonesia. Penelitian ini akan
menjelaskan bagaimana proses kemunculan Ultras Gadungan, proses bertahannya
kelompok tersebut, peran yang dimiliki dan perbandingannya dengan kelompok
referensinya di Italia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
menggunakan tiga informan yang memiliki latar belakang sebagai Ultras Gadungan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses terbentuknya kelompok Ultras ini
diakibatkan oleh image negatif klub dan kelompok suporter lokal, serta adanya
globalisasi dalam sepakbola. Hasil penelitian ini juga menjelaskan proses pembentukan
kelompok Ultras ini dari lima tahap pembentukan kelompok Tuckman yaitu forming,
storming, norming, performing, dan adjourning. Selain itu, hasil penelitian ini juga
menjelaskan peniruan terhadap Ultras AC Milan yang merupakan kelompok referensi
Ultras Gadungan, adanya eksklusifitas yang dimiliki Ultras Gadungan, dan jaringan
sosial yang dibangun dengan kelompok referensi sebagai proses bertahannya Ultras
Gadungan hingga saat ini. Terakhir, hasil penelitian ini juga membandingkan peran
Ultras Gadungan yang berbeda maknanya dengan kelompok referensinya, Ultras AC
Milan.
ABSTRACTThis study discusses about Ultras Gadungan, which is an Ultras Group from foreign
football fans club, Milanisti Indonesia. This study will explain how Ultras Gadungan
exist, the sustainability process of this group, and the comparison of role between Ultras
Gadungan and Ultras AC Milan in Italy. This study used qualitative approach and used
three informant with Ultras Gadungan as their background. The result of this study
showed that Ultras Gadungan exist because of local club and local fans club negative
image, and also globalization in football. This study is also explained the formation
process of Ultras Gadungan using five stages of Tuckman’s group development
(forming, storming, norming, performing, adjourning). Another thing that showed in
this study is the imitation process from Ultras AC Milan as Ultras Gadungan’s reference
group, the exclusivity in Ultras Gadungan, and the social network between Ultras
Gadungan and Ultras AC Milan, as the sustainability process of Ultras Gadungan.
Lastly, this study showed the different meaning of role in comparison between Ultras
Gadungan and their reference group, Ultras AC Milan.