Paper ini bertujuan untuk menelusuri bagaimana pencapaian demokrasi Indonesia selama dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta melihat bagaimana prospek pencapaian tersebut untuk dilanjutkan pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Pada analisisnya, penulis menggunakan sembilan indikator kebebasan yang pernah digunakan Kishore Mahbubanni ketika mengukur kebebasan yang ada di Tiongkok. temuan dari paaper ini adalah : pemerintahan SBY sudah berjalna pada jalur yang tepat dalam menetapkan konsolidasi demokrasi Indonesia. Namun didapat juga beberapa kekurangan-yang kemudian dianggap sebagai tantangan bagi pemerintahan Joko Widodo-, antara lain adalah perlunya revitalisasi kepolisian dan pengarusutamaan hak-hak minoritas