Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Akar pemurnian tasawuf: melacak gerakan neo-sufisme dalam Islam

([Publisher not identified] , [Date of publication not identified] )

 Abstrak

Gerakan pemurnian tasawuf berakar kuat dalam ajaran Islam yang terdiri atas akidah, syari'ah dan akhlak. Gerakan itu dimulai semenjak ada indikasi pemisahan pengamalan tasawuf dari pengamalan fiqh. Kaum Muslim yang mengamalkan tasawuf disebut ahli batin [ahl al bathin] dan yang mengamalkan fiqh disebut ahli lahir [ahl al zhahir]. Imam Malik bin Anas berusaha untuk menyatukan pengetahuan akal ['ilm al aql] dan pengetahuan hati ['ilm al qalb]. Usaha ini terus berlanjut hingga berpuncak pada al Ghazali, yang berhasil memadukan dua orientasi keberagaman lewat karya Ihya' Ulum al Din. Sejak masa itu, dunia Islam mengenal Tasawuf Sunni, yaitu tasawuf yang didasarkan pada al Qur'an dan Sunnah. Di zaman modern, gerakan pemurnian itu dikenal sebagai Neo Sufisme, yaitu tasawuf yang bersifat tajdid; pembaharuan konsep dan amaliah kesufian dari unsur bid'ah, khurafat dan takhayul. Arsitek neo-sufisme, Ibn Taimiyyah menamakan pengalaman tasawuf dengan istilah pekerjaan hati ['amal al qulub], seperti mencintai Allah dan Rasul-Nya, tawakal kepada Allah, ikhlas, syukur, sabar, khawatir atas murka Allah (khauf), dan penuh harap atas rahmat-Nya (al-raja), sementara kaum sufi mengistilahkan sebagai maqam dan hal (al-maqam wa al-hal).

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : JTW 1:1 (2012)
Subjek :
Sumber Pengatalogan :
ISSN : 20892780
Majalah/Jurnal : Jurnal Tasawuf 1 (1) Juli 2012. Hal. : 75-86
Volume :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan Universitas Indonesia, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
JTW 1:1 (2012) TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20428302
Cover