Tujuan penelitian ini adalah indentifikasi ruang perkotaan yang menjadi tempa remaja dan menilai teknis perancangan ruang-ruang atau zona publik untuk remaja. Tipologi ruang dan sarana fisik yang diamati adalah bangunan komersial, olahraga, pendidikan dan ruang terbuka perkotaan yang menjadi ajang interaksi remaja. Kelompok remaja didefinisikan sebagai mereka yang berusia 15-19 tahun. Hasil penelitian ini akan menambah kelengkapan panduan rancangan ruang dari aspek kebutuhan reaja, bukan ruang yang dirancang atau dibentuk karena tuntutan standar teknis. Pengamatan menujukkan sejumlah good practices dalam : lokasi yang bersinergi, pemanfaatan ruang yang multi guna, partisipasi remaja pengguna dalam menentukan ciri tempatnya, dan subsidi bagi remaja kurang mampu. Sedangkan fenomena negatif yang teramati adalah kecenderungan segregasi ruang remaja berdasarkan kelompok sosial, kekuatan pasar bersifat sektoral yang makin menentukan bentuk sarana kota, ruang dan tempat yang bersifat eksklusif dan kurang mampu memfasilitasi karakter sosial remaja yang sangat heterogen.