Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Memahami eksistensi dalam tasawuf buya Hamka

([Publisher not identified] , [Date of publication not identified] )

 Abstrak

Salah satu fenomena yang muncul di perkotaan besar adalah merebaknya kegiatan spiritual seperti tarekat atau tasawuf. Akan tetapi perilaku tasawuf seringkali dituduh sebagai penyebab kemunduran peradaban atau mundurnya manusia dari percaturan global. Oleh karena itu tasawuf kurang mendapatkan apresiasi secara tepat dan benar. Meskipun demikian ada pendapat lain bahwa faham kesufian Buya Hamka sangat relevan bagi kehidupan keagamaan di negeri kita di masa mendatang. Bagaimana gambaran tentang eksistensi dalam tasawuf Buya Hamka?
Menurut Buya Hamka bertasawuf bukan menolak hidup melainkan menceburkan diri ke dalam masyarakat. Menceburkan diri ke dalam masyarakat tidak berbeda dengan bereksistensi. manusia memiliki kebebasan untuk menentukan tindakannya sendiri yang disebut kebebasan eksistensial. Kebebasan tersebut merupakan kebebasan yang dibawa sejak lahir. Selain itu sejak lahir manusia juga diberi akal untuk menimbang-nimbang di antara buruk dengan baik, mudharat dan manfaat, untuk menerima apa yang diwahyukan oleh Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu bahwa hidup ini untuk beribadah, berbakti dan mengabdi.
Jadi bereksistensi adalah bertasawuf yang diatur dengan kaidah-kaidah dan syariah-syariah Islam. kaidah-kaidah dan syariah Islam tidak saja berisi aturan, etikut maupun hubungan antara manusia dengan alam.

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : JTW 1:1 (2012)
Subjek :
Sumber Pengatalogan :
ISSN : 20892780
Majalah/Jurnal : Jurnal Tasawuf 1 (1) Juli 2012. Hal. : 143-152
Volume :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan Universitas Indonesia, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
JTW 1:1 (2012) TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20428381
Cover