Kota sebagai lingkungan binaan tidak akan pernah selsesai dibina dan tidak pernah lepas dari ingatan kolektif penghuninya dari generasi ke generasi. Perwujudan ruang dan bangunan kota adalah karya open end dan bukanlah suatu cerita yang akan selesai dalam suatu skenario peradaban. Arsitektur perkotaan adlah sebagai suatu kolase yang berkembang merupakan suatu proses yang diisi, kemudian dibongkar pasang secara terus menerus menjadi suatu struktur yang mengingatkan orang terhadap identitas. Kolase adlah suatu pernyataan arsitektrual sebuah kota yang lahir dan terbina melalui mekanisme dialog desain antara yang lama dan baru. Dialog ini hanya mungkin terjadi bila kepentingan bersama dibina dengan baik dengna cara memperindah dan menggairahkan kegiatan kota. Kemitraan antara yang lama dan baru dan yang lama bukanlah hal terpisahkan, melainkan sebagai suatu satu kesatuan proses peradaban yang memiliki akar kepentingan bersama untuk memperkaya ragam lingkunan binaan dalam sistem kehidupan kota. Pengembangan sebuah kota yang berkualitas tidak dapat terjadi bila mengabaikan keistimewaan penting dan bersejarah dari lingkungan kota. Hasil dari suatu rancangan kota yang baik adalah merupakan upaya yang menggabungkan secara sekaligus persyaratan pengembangan kota modern dengan memasukkan konsep konservasi lingkungan kota guna dihasilkan suatu perancangan kota yang berkelanjutan.