ABSTRACTStudi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi arus migrasi antarprovinsi di Indonesia selama 1990 hingga 2010 menggunakan metode OLS dan panel. Ketimpangan ekonomi, barang publik dan belanja modal menjadi variabel yang akan dieksplorasi efeknya selain variabel kontrol terhadap arus migrasi internal. Temuan pertama adalah bahwa peningkatan ketimpangan relatif menurunkan migrasi antarprovinsi hingga titik minimum dan kemudian kembali naik, atau terdapat hubungan berbentuk kurva U antara ketimpangan relatif dengan besar migrasi. Kemudian, biaya bermigrasi di Indonesia jauh lebih tinggi dari negara lain dan menunjukkan tren peningkatan. Terakhir, faktor pendorong di daerah asal masih menjadi determinan penting dalam memengaruhi migrasi selama 20 tahun terakhir. Migrasi antarprovinsi di Indonesia selama 20 tahun terakhir terjadi dari daerah berpendapatan rendah dengan ketimpangan ekonomi yang tinggi menuju daerah kaya dengan ketimpangan yang lebih rendah, belanja modal yang lebih tinggi, dan penyediaan fasilitas publik yang cukup
ABSTRACTThis study aims to probe the determinants of inter-provinces migration flows in Indonesia during the reformation era in the late 1990s until 2010 with cross-section and panel data analysis. Economic inequality, public goods and public expenditure are examined along with control variables to explore their effects towards inter-provinces migration. Three substantial findings are resulted from the analysis. First, an increase in relative inequality between origin and destination provinces decrease inter-provinces migration with U-shaped trend. Second, the distance elasticity in Indonesia is relatively high in comparison to other countries leading to high migration cost and perform an increasing trend. Third, push factors, including lower economic inequality and public goods provision in origin provinces, become more powerful triggers for people to migrate instead of the push factors. At the end, it can be deduced that people move from low wage and high economic inequality region into wealthier and more prosper region in terms of lower economic inequality, higher number of public expenditure budget, and adequate public goods provision