ABSTRAKMeningkatnya pembangunan secara vertikal membuat banyak ruang aktivitas manusia terletak pada ketinggian. Namun, kenyataannya tidak semua manusia merasa nyaman berada jauh diatas permukaan bumi. Rasa takut akan ketinggian disebut dengan acrophobia, yang menurut para ahli merupakan hasil dari persepsi manusia. Terdapat dua faktor dalam pembentukkan persepsi, faktor intangible yang mengacu pada pengalaman dan memori, dan faktor tangible yang merujuk pada lingkungan fisik. Melalui studi kasus, keterkaitan antara dua faktor ini dikaji untuk melihat dan mencari peluang bagi arsitektur dalam perannya pada proses persepsi manusia. Skripsi ini menggunakan teori Müller-Lyer sebagai pendekatan arsitektur dalam mengkaji fenomena ketinggian yang memengaruhi pengelihatan manusia, serta terapannya pada perspektif sebagai cara manusia melihat ruang. Pada akhir skripsi ini, disimpulkan bahwa konfigurasi garis dan bidang dapat menciptakan ilusi volume dan kedalaman ruang sehingga dapat membelokkan fokus pada manusia sebagai pengamat.
ABSTRACTThe increasing development with vertical orientation evokes immense amount of space for human activities in high altitude. However, not everyone is comfortable being far above the earth's surface. Acrophobia is an extreme or irrational fear of height, which experts say that it is the projection of human?s perception. There are two factors associated in perceptual process, those being intangible factors which refers to one?s past experiences and memories, and tangible factors which refers to the physical environment. Through case studies, the relation between these two factors assessed to see and explore the opportunities for architecture, to play its role in the process of human perception. By using Müller-Lyer theory as an architectural approach, this undergraduate-thesis will explore the phenomenon of high altitude and how it affects human?s vision, as well as its application in perspective as human?s way to see space. At the end of this thesis, it was concluded that the configurations of lines and planes can create illusion of volume and depth of space thus deflecting focus for human as the observer.