ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penetrasi bank asing terhadap
transmisi kebijakan moneter di ASEAN-5 pada periode 2005-2014, khususnya
pada periode krisis 2008-2009. Penelitian ini menggunakan data panel dan
estimasinya menggunakan teknik fixed effect dan random effect. Penelitian ini
menemukan bahwa bank asing dapat memiliki peran penghambat terhadap
transmisi kebijakan moneter karena dilaksanakannya mekanisme internal capital
market antara bank asing di host country dengan parent bank di home country.
Peran penghambat ini lebih nampak pada periode krisis. Penelitian ini juga
menemukan peran penghambat terhadap transmisi kebijakan moneter pada
periode krisis lebih besar dilakukan oleh bank asing yang berasal dari parent bank
yang lebih terkena dampak krisis, bergantung pada wholesale funding, memiliki
orientasi global dan jika bank asing tersebut masuk ke host country dengan cara
greenfield. Sedangkan pada periode non-krisis ditemukan peran penghambat
terhadap transmisi kebijakan moneter signifikan nampak pada bank asing yang
berasal dari parent bank yang kurang terkena dampak krisis.
ABSTRACTThis research aims to analyze the effects of foreign bank penetration on monetary
policy transmission in ASEAN-5 during 2005-2014, especially in 2008-2009
crisis. This research use panel data and estimated by using fixed effect and
random effect. This research finds that foreign bank could have hampering role on
monetary policy transmission because of internal capital market mechanism
conducted between foreign bank in host country and parent bank in home country.
The hampering role is mainly found in crisis period. This research also finds that
the bigger dampening effect on monetary policy transmission during crisis period
comes from foreign banks whose parent bank is more affected by the crisis, has
global orientation, depends more on wholesale funding and if the foreign banks
enter the host country via greenfield entry mode. Meanwhile, in tranquil (noncrisis)
period, the hampering role on monetary policy transmission is only
significantly shown from foreign banks whose parent is less affected by the crisis.