ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti empiris pengaruh aktivitas CSR
yang tidak bertanggung jawab (Irresponsible CSR Activities) terhadap
penghindaran dan agresivitas pajak. Penulis menggunakan sampel perusahanperusahaan
dari industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas CSR
berpengaruh negatif signifikan terhadap penghindaran pajak yang diukur dengan
proxy ETR, namun berpengaruh positif signifikan terhadap agresivitas pajak yang
diukur dengan proxy BTD. Hal ini menunjukkan bahwa BTD adalah proxy yang
lebih akurat untuk mendeteksi praktik penghindaran pajak terutama praktik
penghindaran pajak yang agresif dibandingkan dengan proxy ETR. Pengungkapan
CSR berdasarkan kriteria ISO 26000 dijadikan metode untuk mengukur aktivitas
CSR yang tidak bertanggung jawab.
ABSTRACTThis study aims to provide empirical evidence of the influence of irresponsible
CSR Activities on tax avoidance and tax aggressiveness. Using manufacturing
companies listed in the Indonesia Stock Exchange during the year of 2014, the
results indicate that Responsible CSR activities have significant negative
association on tax avoidance measured with ETR, but significant positive
association on tax aggressiveness measured with BTD. This implies that BTD is
more precise measurement of aggressive tax avoidance compare with ETR. CSR
disclosure as a proxy of irresponsible CSR activities was measured using ISO
26000 criteria