ABSTRAKArsitektur merupakan salah satu dari sekian banyak produk budaya yang
dihasilkan oleh manusia. Dalam menghasilkan produk budaya, terdapat proses
pemaknaan (semiotika) antara perancang, objek arsitektural dan masyarakat.
Pemaknaan yang terjadi cenderung secara visual. Perancang menyampaikan ide
yang dimilikinya melalui elemen-elemen yang menyusun suatu objek arsitektural,
dan masyarakat dapat mengerti suatu objek arsitektural melalui bentuk fisik dan
detail yang hadir. Skripsi ini ingin mencoba melihat bagaimana proses semiotika
yang terjadi di masyarakat dalam melihat suatu objek arsitektural. Studi kasus yang
diambil merupakan bangunan peninggalan sejarah, sebagai bentuk produk budaya
dari masa lampau yang masih terus ada hingga sekarang. Sehingga dapat dilihat
bagaimana pengaruh antara arsitektur, budaya, dan sejarah melalui proses semiotika
yang terjadi.
ABSTRACTArchitecture is one of many cultural products made by humans. There is a
process of signification (semiotics) between architects, architectural objects and
community within the process of the making of a cultural products. Signification
that occurs tend to be visual. Architects convey their ideas through the elements
which are arranged in particular architectural objects, and the public can understand
an architectural object through its existing physical form and details. This study
aims to identify how the semiotic process occur in people in seeing an architectural
object. This case study uses a historical building as an object, as a form of a cultural
product from the past that still continues to exist until today. So how the influence
of architecture, culture, and history, can be seen through semiotic processes that
occur.