ABSTRAKPerson-organization fit (P-O fit) dapat memrediksi performa kerja, intensi
turnover, dan kepuasan kerja (Edward, 1991, dalam Farooqui & Nagendra,
2014; Bowen, Ledford, & Nathan, 1991, Kristof, 1996, dalam Sekiguchi, 2004).
Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan antara values set dan perceived
cultural values di wilayah Jakarta. Desain penelitian ini ialah korelasi dan
teknik multiple regression untuk menganalisis data. Alat ukur yang digunakan
untuk mengukur values set dan perceived cultural values ialah PVQ-RR
(Schwartz dkk, 2012). Data dari 117 responden, ditemukan bahwa perceived
cultural values memengaruhi secara signifikan (p<0,01) terhadap selftranscendence
dengan lebih dari 20,6% proporsi varians dapat dijelaskan oleh
setiap dimensi perceived cultural values. Ditemukan juga bahwa conservation
dipengaruhi secara signifikan (p<0,01) dengan lebih dari 7,8% proporsi varians
dapat dijelaskan oleh setiap dimensi perceived cultural values. Hal ini
menunjukkan bahwa kenaikan nilai setiap dimensi perceived cultural values
akan meningkatkan nilai pada self-transcendence dan conservation dengan
proporsi varians berbeda. Lalu, self-enhancement tidak dipengaruhi secara
signifikan (p>0,05) oleh dimensi perceived cultural values apapun. Pada
openness to change ditemukan bahwa 6 dimensi perceived cultural values
memengaruhi secara signifikan (p<0,05) dengan minimal 2,6% proporsi varians
yang dapat dijelaskan dan tidak dipengaruhi dimensi harmony (p>0,05).
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam penyusunan rancangan
intervensi agar hubungan values set dan perceived cultural values dapat
semakin ditingkatkan kecocokannya dalam diri karyawan di Jakarta
ABSTRACTPerson-organization fit (P-O fit) could predict job performance, intention to
turnover, and job satisfaction on employees. (Edward, 1991, dalam Farooqui &
Nagendra, 2014; Bowen, Ledford, & Nathan, 1991, Kristof, 1996, dalam
Sekiguchi, 2004). This research will be examined the relationship between
values set and perceived cultural values on employees in Jakarta. Research
design will be correlational and data will analyzed with multiple regression.
PVQ-RR will be used for measured values set and perceived cultural values
(Schwartz dkk, 2012). Data from 117 respondents, found self-transcendence
significantly influenced by perceived cultural values (p<0,01) with minimal
20,6% proportions of varians could explained by dimensions of perceived
cultural values. Research also found that conservation significantly influenced
by perceived cultural values (p<0,01) with minimal 7,8% proportions of varians
could explained by dimensions of perceived cultural values. This found also
explained that if dimensions of perceived cultural values?s scores increased,
self-transcendence and conservation?s scores would be increased too with
different proportions of varians. All dimensions of perceived cultural values
didn?t influenced self-enhancement significantly (p>0,05). Except harmony
dimension (p>0,05), all dimensions of perceived cultural values influenced
openness to change significantly (p<0,05) with minimal 2,6% proportions of
varians could explained by dimensions of perceived cultural values. This
research could be useful for providing material for prepare the intervention to
increase the match of values set and perceived cultural values on employees in
Jakarta