ABSTRAKProyek 35.000 MW merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk mengembangkan pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, dimana pemanfaatan Energi Baru & Terbarukan (EBT) hanya sebesar 9% dari total perencanaan. Di lain pihak, pemerintah menargetkan bauran energi untuk produksi energi listrik sebesar 25% dari energi terbarukan. Untuk mencapai target tersebut, perlu adanya peningkatan komposisi pengembangan pembangkit bertenaga EBT. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis potensi energi, life cycle cost dan in-depth interview. Hasilnya diperoleh bahwa total kapasitas 47.345 MW dengan komposisi EBT sebesar 34% dimana penggunaan energi panas bumi sebesar 7022 MW, tenaga air sebesar 8917 MW, dan tenaga surya sebesar 71 MW dengan biaya operasional-perawatan proyek 35.000 MW adalah sebesar Rp. 223.143.927.317.912,-.
Kata Kunci: Potensi Energi, Energi Terbarukan, Operational and Maintenance Cost, Pembangkit Listrik.
ABSTRACT"35.000 MW?s project is the Indonesian Goverment?s effort to develop powerplant"
"to meet electricity needs, where the utilization of renewable energy is only 9% of total. In the other hand, the government is targeting the fuel mix of electricity production to 25% for renewable energy. To fill this gap we need to increase the composition of the utilization of renewable energy in power plant development program. This research will be use potential energy analytical, life cycle cost approach, and also in-depth interview approach. The results are total of capacity is"
"47.345 MW or the composition of renewable energy is 34%, where the details are"
"7.022 MW used by geothermal, 8917 MW used by hydropower and 71 MW used by solar power with the operational-maintenance cost of 35.000 MW?s project takes Rp 223.143.927.317.912,- per year."