ABSTRAKNanovesikel transdermal dalam sediaan semisolid seperti gel banyak digunakan untuk penghantaran bahan herbal. Bahan herbal lebih lebih diminati karena dipercaya lebih aman oleh masyarakat. Kulit buah apel memiliki kandungan senyawa flavonoid kuersetin yang memiliki aktivitas antioksidan. Flavonoid kuersetin dalam kulit buah apel mudah teroksidasi sehingga perlu diupayakan untuk melindungi senyawa aktif yaitu flavonoid kuersetin melalui formulasi nanovesikel. Transfersom merupakan salah satu sistem pembawa yang cocok untuk melindunginya dari oksidasi dan meningkatkan penetrasi pada sediaan transdermal. Aktivitas yang terkandung di dalam ekstrak kulit buah apel diukur menggunakan metode DPPH dengan hasil nilai IC50 sebesar 5,22 μg/mL.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengkarakterisasi transfersom ekstrak kulit buah apel yang kemudian diformulasikan menjadi gel transfersom dan gel kontrol yang dibuat tanpa transfersom. Kedua gel tersebut kemudian dievaluasi, diuji stabilitas, dan dilakukakan uji penetrasi menggunakan sel difusi Franz dengan kulit tikus betina galur Sprague Dawley. Transfersom diformulasikan dengan konsentrasi zat aktif yang berbeda; yaitu setara dengan kuersetin 0,5% (F1); 0,7% (F2), dan 1,0% (F3).
Berdasarkan hasil karakterisasi dipilih F1 untuk dibuat sediaan gel karena memiliki morfologi yang sferis, Dmean volume 106,44 ± 2,70 nm, PDI 0,07 ± 0,01 dan zeta potensial -49,96 ± 2,05 mV dan presentase penjerapan 78,78 ± 0,46 %. Jumlah kumulatif kuersetin yang terpenetrasi pada gel transfersom 1514,41 ± 26,31 μg/ cm2 sedangkan untuk gel kontrol 1133,62 ± 18,96 μg/ cm2. Presentase kumulatif kuersetin yang terpenetrasi gel transfersom dan gel ekstrak berturut-turut adalah 78,40 ± 1,89 % dan 49,89 ± 0,88 %. Nilai fluks yang dihasilkan dari gel transfersom dan gel ekstrak berturut-turut adalah 52,33 ± 0,11 μg/cm²/jam dan 40,89 ± 0,68 μg/cm²/jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan gel transfersom memiliki daya penetrasi yang lebih baik dibandingkan dengan gel ekstrak.
ABSTRACTTransdermal nanovesicles preparation such as gels have been widely used for the delivery of herbal ingredients. Herbal ingredients is more popular because it is trusted by the community safer. The apple peel contains quercetin flavonoid compounds that have antioxidant activity. Flavonoid quercetin in aplle peel easily oxidized that need to be considered in the formulation. Antioxidan activity in extract ethanolic apple peel were using test DPPH method generate IC50 value of 5,22 μg/mL. Transfersome is one suitable carrier system that can enhance the penetration in transdermal preparation.This study aims to formulate and characterize transfersome apple peel extract and then formulate it into a gel and a control gel that was made without transfersome. Both gels were then evaluated, stability tested, and penetration tested using Franz diffusion cell with the skin of female Sprague Dawley rats. Transfersome was formulated with different concentration of active substance; equal quercetin 0,5% (F1); 0,7% (F2), dan 1,0% (F3).Based on the result of the characterization, selected F1 for gel formulation because it has spherical morfology, Dmean volume 106,44 ± 2,70 nm, PDI 0,078 ± 0,01 and zeta potential -49,96 ± 2,05 mV and the precentage efficiency entrapment of drug 78,78 ± 0,46 %. The cumulative amount of quercetin that was penetrated in gel transfersome is 1514,41 ± 26,31 μg/ cm2, while the penetration of gel extract is 1133,62 ± 18,96 μg/ cm2. Cumulative precentage penetrated of gel transfersom and gel extract is 78,40 ± 1,89 % dan 49,89 ± 0,88 %. The flux of gel transfersome and gel extract are respectively 52,33 ± 0,11 μg/cm²/hours dan 40,89 ± 0,68 μg/cm²/hours. Based on these results it can be concluded that gel transfersome has a better penetration compared with the gel extract.