ABSTRAKSkripsi ini membahas mengenai manajemen belanja modal di Kota Serang yang dilatarbelakangi oleh pentingnya belanja modal bagi daerah namun alokasi belanja modal Kota Serang merupakan yang terkecil di Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan tujuan deskriptif melalui metode kualitatif.Teori yang digunakan ialah teori anggaran, belanja daerah, dan manajemen pengeluaran daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen belanja modal di Kota Serang belum berjalan dengan baik yang ditandai dengan ketidaksesuaian antara dokumen perencanaan dengan alokasi anggarannya, SDM perencanaan dan pengadaan barang/jasa yang kurang kompeten, adanya dinamika politik lokal, terdapat pelaksanaan belanja modal yang kurang optimal karena terlambatnya kebijakan dan gagal lelang, serta alokasi belanja modal dan skala prioritas di Kota Serang sebagai DOB yang berdiri pada tahun 2007 cenderung tidak sama dengan daerah pada umumnya.
ABSTRACTThis thesis discusses the capital expenditure management in Serang City, which is motivated by the important of capital expenditure, however the average aloovation of capital expenditur in Serang City is the smallest in Banten Province. This study uses post-positivist approach with descriptive purpose trough qualitative methods. The research uses concept of budget, public expenditur, and public expenditure management. The results showed that the capital expenditure management in Serang City has not gone well, characterized by a mistmatch between plans with the budget allocations, personnel of planning and procurement that are less competent, the dynamics of local politics, the impelementation of the capital expenditure was not optimal because of the late policies and failed auctions, as well as the allocation of capital expenditures and priorities in Serang City are not likely the same as the area in general.