ABSTRAKMobilitas penduduk Kelurahan Kukusan ke tempat bekerja didominasi oleh perjalanan menuju DKI Jakarta, dimana setiap individu memiliki karakteritisknya masing-masing, baik karakteristik sosioekonomi maupun wilayahnya, sehingga perbedaan tersebut membentuk suatu perilaku perjalanan yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola mobilitas penglaju berdasarkan karakteristik penglaju, serta pemilihan moda transportasi dan rute yang dipilih penglaju. Metode yang digunakan ialah metode analisis spasial dan deskriptif dengan teknik overlay peta dan statistik sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penglaju yang tinggal di permukiman teratur, didominasi oleh pria dan wanita mapan, dimana wanita mapan cenderung menglaju ke wilayah CBD, sedangkan pria mapan menglaju ke wilayah non CBD. Adapun penglaju yang tinggal di permukiman tidak teratur jarang terdiri dari pria dan wanita, baik mapan maupun sederhana, dimana pria mapan cenderung menglaju ke wilayah non CBD. Selanjutnya, penglaju yang tinggal di permukiman tidak teratur padat didominasi oleh pria dan wanita sederhana yang cenderung menglaju ke wilayah non CBD. Adapun wanita dewasa mapan yang tinggal di perumahan teratur cenderung menggunakan mobil melalui jalan kolektor sekunder (Jln. Raya Kukusan ? Jln. Srengseng Sawah), sedangkan pria dewasa mapan yang tinggal di perumahan tidak teratur jarang dan pria dewasa sederhana yang tinggal di perumahan tidak teratur padat cenderung menggunakan motor melalui jalan kolektor sekunder (Jln. Raya Kukusan ? Jln. Srengseng Sawah). Sedangkan kendaraan umum (kereta) cenderung digunakan untuk perjalanan jauh oleh wanita dewasa sederhana yang tinggal di permukiman tidak teratur padat melalui jalan kolektor (Jalan Palakali) menuju jalan lokal di kawasan kampus UI untuk sampai di Stasiun Pondok Cina sebagai nodal interchange-nya.
ABSTRACTKukusan population mobility to the working place is dominated by the travel to DKI Jakarta, where every commuters have different sosio-economic and region characteristic, that would form different travel behavior. This research is going to describe how the mobility patterns of commuters based on the characteristics of commuters, as well as transportation modes choice and routes choice. The method used is spatial analysis and descriptive analysis with map overlay and simple statistical techniques. Analysis shows that commuters who live in regular settlements, dominated by upper class men and women,as for upper class women tend to commute to the CBD, while upper class men tend to commute to the non-CBD area. As for commuters who live in irregular settlements rarely consists of men and women, both upper and middle class, as for upper class men tend to commute to the non-CBD area. Furthermore, commuters who live in irregular settlements densely, dominated by middle class men and women who tend to commute to the non-CBD area. As for upper class adult women who live in regular settlements tend to use cars through secondary arterial roads (Jln. Raya Kukusan - Jln. Srengseng Sawah), while upper class adult man who live in irregular settlements rarely and middle class adult men who live in irregular settlements densely tend to use the motor through a secondary arterial roads (Jln. Raya Kukusan - Jln. Srengseng Sawah). While public transportation (train) tend to be used for long trips by middle class adult women who live in irregular settlements densely through the collector road (Jln. Palakali) onto local roads in the area of the UI campus to get Pondok Cina Station as its nodal interchange.