ABSTRAKSeiring dengan semakin banyaknya individu yang tinggal di kota-kota
besar, populasi-nya menjadi semakin tersebar dalam kawasan perkotaan yang
secara spasial terus melebar. Meskipun telah banyak bukti empiris yang
menunjukan bahwa semakin besar jumlah populasi meningkatkan eksternalitas
aglomerasi kawasan perkotaan, sedikit yang diketahui mengenai pengaruh
distribusi populasi kawasan perkotaan dalam konteks tersebut. Termotivasi oleh
keadaan tersebut, riset ini bertujuan untuk melihat bagaimana konsentrasi
populasi kawasan perkotaan mempengaruhi produktivitas sepuluh kawasan
metropolitan di Indonesia. Studi ini menemukan bahwa organisasi spasial
kawasan perkotaan memiliki peran penting. Tidak hanya produktivitas lebih besar
di kawasan metropolitan yang terkonsentrasi, tetapi juga elastisitas produktivitas
terhadap populasi meningkat dengan tingkat konsentrasi populasi kawasan metropolitan
ABSTRACTAs more and more people come to live in large cities, its population has
become more dispersed across an increasingly spread-out urban area. While vast
amount of empirical evidences has shown that higher population enhances urban
agglomeration externalities, little is known whether urban population distribution
also has influence in that context. Motivated by this setting, this study examines
how urban population concentration of ten Indonesia metropolitan areas affect its
productivity. This study found that urban spatial organization matter. Not only
productivity is higher in concentrated metropolitan areas, but also the elasticity of
productivity with respect to population size increases with the degree of
metropolitan area?s population concentration