ABSTRAKKabupaten Jember merupakan kabupaten yang struktur ekonominya
bertipe agraris. Kakao menjadi komoditas alternatif yang mengalami peningkatan
jumlah produksi setelah dimulainya program pengembangan kakao rakyat oleh
pemerintah tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pola rantai distribusi serta pengaruh karakteristik lokasi produksi dan
karakteristik produk terhadap pola rantai distribusi komoditas kakao yang
terbentuk di Kabupaten Jember. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner dengan teknik pemilihan lokasi responden berdasarkan area
sampling. Analisa yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan
keruangan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat pola rantai distribusi di
Kabupaten Jember. Berdasarkan lokasi produksinya, rantai yang terbentuk di
wilayah perkotaan lebih bervariasi dibandingkan di wilayah pesisir. Kakao yang
dijual dalam bentuk mentah memiliki jangkauan distribusi yang lebih jauh
dibandingkan kakao olahan, namun laba yang didapat di tingkat petani lebih kecil.
Banyaknya perantara tidak mempengaruhi harga kakao di tingkat eksportir, tetapi
mempengaruhi harga yang terbentuk di tingkat petani. Semakin banyak perantara,
semakin rendah harga kakao di tingkat petani sehingga laba yang diterima
semakin kecil.
ABSTRAKJember is a region that has agrarian type of economic structure, the livelihood of
population dominated by primary sector. The number of cocoa production has increased
after cocoa development program start by government at 2010. The aim of this study is to
describe pattern of distribution chain as well as the influence location of production and
product characteristics that is formed in Jember. Data collection methods used were
questionnaires with respondents site selection technique based on area sampling. The
analysis used is descriptive analysis with spatial approach. Results showed there are four
patterns of distribution chain in Jember. Based on the location of production, the chain
formed in urban areas is more varied than in coastal areas. Cocoa sold in raw form has a
distribution range further, but the income earned at farm level is smaller. The number of
middle man does not affect price of cocoa on the level of exporters, but affects prices
established at farm level. The more intermediaries, the lower price of cocoa at farm level
so that the smaller profit received.