ABSTRAKPada masa pemerintahan Presiden Soeharto pengelolaan sumber daya hutan
berlangsung dengan pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi sebagai
kerangka utama. Sementara itu, masyarakat yang tinggal di dalam atau sekitar hutan
memanfaatkan berbagai sumber daya hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
sehari-hari. Persinggungan antara kedua hal tersebut memicu sebuah pertanyaan terkait
bagaimana praktik mata pencaharian lokal berlangsung di Kampung Sangar pada saat
itu. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, skripsi ini menunjukkan
bahwa berbagai bentuk pengelolaan hutan di sekitar Kampung Sangar berdampak
signifikan terhadap mata pencaharian lokal baik yang bersumber secara langsung dari
ekosistem hutan maupun yang tidak. Lebih jauh, mata pencaharian lokal di Kampung
Sangar secara dominan dipengaruhi oleh berbagai faktor determinasi eksternal seperti
kebijakan negara, perubahan lingkungan ekologi, dan permintaan terhadap produk
hasil hutan dari masyarakat sekitar
ABSTRACTDuring the New Order of President Soeharto the management of forest resources
occurred with national development and economic growth as main framework.
Meanwhile, the people who lives in and around the forest utilize various forest
resources for their daily living needs. The interface between those statement above
comes out with question on how the practices of local livelihood exist in Kampung
Sangar in the meantime. Through qualitative method within ethnographic approach,
this thesis shows that various forms of forest resource management around Kampung
Sangar has significant impact to the local livelihood whether those are obtained directly
from the forest ecosystem or not. Moreover, The local livelihood in Kampung Sangar
dominantly influenced by various external determination factors such as state policies,
agro-ecological changes, and demand to forest products from the people around.