ABSTRAKTelah dilakukan penelitian mengenai variasi morfologi organ vegetatif
tanaman bidara upas (Merremia mammosa) yang dikumpulkan di daerah jawa
serta aktivitasnya sebagai anti-plasmodium secara in-vitro. Penelitian bertujuan
untuk memperoleh informasi karakter morfologi organ vegetatif tanaman bidara
upas dan aktivitas anti-plasmodium secara in-vitro. Tahapan penelitian meliputi
pengambilan sampel di lapangan, pengamatan morfologi secara visual, ekstraksi,
skrining fitokimia, uji aktivitas antimalaria ssecara in-vitro. Hasil penelitian
menunjukkan sembilan sampel tanaman yang diamati membentuk dua kelompok
utama yaitu kelompok PKL, HAJ dan Purwakarta serta kelompok JJ, HAA,
Balittro, KRP, NL dan KRB. Dua kelompok utama dapat dibedakan berdasarkan
karakter permukaan daun lebih agak kasar (HAJ) atau lebih licin mengkilat
(Purwaka), bentuk umbi, warna pangkal umbi,warna permukaan umbi, banyaknya
serat umbi, warna daging umbi setelah kering, kulit umbi, getah umbi dan warna
akar umbi. Hasil skrining fitokimia kesembilan sampel umbi tanaman bidara upas
(Merremia mammosa) menunjukkan bahwa kesembilan umbi tanaman bidara
upas memiliki kandungan senyawa aktif yang sama yaitu mengandung senyawa
flavonoid, saponin dan terpenoid. Sehingga secara fitokimia, dari kesembilan
sampel esktrak n-heksan umbi bidara upas, diambil satu sampel yaitu sampel
ekstrak n-heksan dari Juragan Jamu (JJ) dari Sleman Jogyakartau ntuk diuji
aktivitas anti-plasmodium. Hasil uji aktivitas anti-plasmodium menunjukkan
bahwa ekstrak n-heksan umbi bidara upas bersifat anti-plasmodium dengan nilai
IC50 3,36, sehingga umbi bidara upas memiliki aktivitas kuat sebagai antiplasmodium
secara in-vitro
ABSTRACTMorphological Variation study on plant vegetative organs of bidara upas
(Merremia mammosa) collected in the area of Java and its activities antiplasmodium
as in-vitro. The aim of the study is to obtaining information on
morphological characters of vegetative organs of plants bidara upas collected in
the area Java and anti-plasmodium activity in vitro. The study include field
sampling, visual morphological observation, extraction, phytochemical screening,
and testing antimalarial activity in-vitro. The results showed whole plant samples
were observed to form two main groups, namely the first group of PKL, HAJ and
Purwakarta and a second group consisting of JJ, HAA, Balittro, KRP, NL and
KRB. The two main groups can be distinguished by the character form bulbs,
tubers base color, the color of the surface of the bulb, the amount fiber of bulb,
such as tuber flesh color after drying, tubers, bulbs and color sap tuber. The results
of nine samples of phytochemical screening tubers of plants bidara upas
(Merremia mammosa) showed that all nine plant bulbs bidara upas contains
flavonoids, saponins and terpenoids. So that phytochemicals, of the nine samples
of n-hexane extract the tubers bidara upas, was taken one sample of n-hexane
extracts of Juragan Jamu (JJ) from Yogyakarta's Sleman was tested antiplasmodium
activity. Anti-plasmodium activity test results showed that n-hexane
extract the tubers are bidara upas anti-plasmodium with IC50 values of 3.36, so the
bulbs bidara upas have strong activity as anti-plasmodium in vitro