Studi pengkelatan ion logam lantanida oleh ligan pendonor nitrogen sebagai fluorosensor sudah berkembang pesat saat ini terutama dalam bidang kesehatan. Pada penelitian ini ion logam lantanida yang diaplikasikan adalah ion logam Dy3+ dan Pr3+ sedangkan ligan yang akan mengkelat ion-ion logam tersebut adalah ligan turunan pirazol dan merupakan ligan bidentat, yaitu 2-(1,5- difenil-4,5-dihidro-1H-pirazolin-3-yl)Piridin. Sintesis ligan tersebut dilakukan dengan dua tahap, yaitu kondensasi Claisen-Schmidt dan reaksi penambahan fenil hidrazin berlebih. Karakterisasi senyawa ligan yang disintesis menggunakan instrumentasi spektrokopi FTIR, NMR, dan spektrofotometri UV-Vis.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi ion logam Dy3+ dan Pr3+ terhadap intensitas fluorosens senyawa kompleksnya, [DyLn]3+ dan [PrLn]3+. Serta mempelajari keselektivitasan ligan tersebut terhadap ion logam Dy3+ dan Pr3+.Variasi konsentrasi ion logam yang digunakan untuk uji sensitifitas adalah 20, 40, 80, 120, 160, 200, 240, 280, 320, 360, 400 mikroMolar dengan ligan berkonsentrasi tetap, 400 mikroMolar. Hasil dari uji sensitifitas adalah seiring dengan penambahan konsentrasi ion logam Dy3+ dan Pr3+ pada masing-masing kompleks, [DyLn]3+ dan [PrLn]3+, maka terjadi penurunan intensitas emisi fluorosensinya pada masing-masing panjang gelombang emisi maksimum kompleks, yaitu 470 nm dan 428,5 nm. Uji selektivitas menunjukkan bahwa ligan 2-(1,5- difenil-4,5-dihidro-1H-pirazolin-3-yl)Piridin lebih selektif atau lebih senang mengkelat ion logam Pr3+ menjadi kompleks kelat [PrLn]3+ daripada ion logam Dy3+. Hal ini terbukti dengan lebih besarnya intensitas emisi kompleks [PrLn]3+sebesar 2,795 daripada intensitas emisi kompleks [DyLn]3+ sebesar 2,455, pada panjang gelombang emisi maksimum masing-masing kompleksnya.
Study of lanthanide metal ions chelate by the nitrogen donor ligands as fluorosensor has been growing rapidly at this time, especially in the health field. In this study, lanthanide metal ion which is applied to the metal ion Dy3+ and Pr3+ while going chelate ligands of the metal ions are pyrazole derived ligands and a bidentate ligand, which is 2- (1,5-diphenyl-4,5-dihydro-1H -pirazolin-3-yl) Pyridine. The ligand synthesis is done in two stages, namely the Claisen-Schmidt condensation and excessive reaction to the addition of phenyl hydrazine. Characterization of compounds synthesized ligands using spectroscopic instrumentation FTIR, NMR, and UV-Vis spectrophotometry.This study aimed to analyze the effect of the concentration of metal ions Dy3+ and Pr3+ to the intensity of the fluorescent compound of the complex, [DyLn]3+ and [PrLn]3+. As well as learn selectivity the ligand to the metal ion Dy3+ and Pr3+.Variety concentration of metal ions are used to test the sensitivity was 20, 40, 80, 120, 160, 200, 240, 280, 320, 360, 400 micromolar ligand concentration fixed, 400 micromolar. Results of the test of sensitivity is due to the addition of the metal ion concentration Dy3+ and Pr3+in each complex, [DyLn]3+ and [PrLn]3+,then a decline in them emissions intensity fluorosennce at each wavelength of maximum emission complex, which is 470 nm and 428.5 nm. Selectivity test indicates that the ligand 2- (1,5-diphenyl-4,5-dihydro-1H-pirazolin-3-yl) Pyridine more selective or prefer to chelate metal ionsPr3+ into a chelate complex [PrLn]3+ than metal ions Dy3+, This proved to be the magnitude of the value emission intensity of [PrLn]3+ complex and the value is 2,795 than the emission intensity [DyLn]3+and the value is 2,455, the maximum emission wavelength of each complex.