Pada penelitian ini telah disintesis suatu sediaan sistem pengantar obat mengapung menggunakan matriks hidrogel kitosan-poli(N-vinil pirrolidon) (PVP) dengan komposisi Kitosan:PVP 70:30 (b/b), kemudian agen pengikat silang formaldehida 2%, amoksisilin trihidrat digunakan sebagai model obat, CaCO3 dan NaHCO3 sebagai agen pembentuk pori (APP) dengan konsentrasi yang divariasikan yaitu 0; 1; 2,5; 5; dan 7,5% terhadap massa total reagen awal.Efek dari CaCO3 dan NaHCO3 dalam karakterisasi hidrogel diteliti dan dibandingkan. Karakterisasi dari hidrogel dilakukan dengan menggunakan spektroskopi Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan Mikroskop Stereo.
Pengujian yang dilakukan diantaranya adalah studi porositas (%), daya apung in vitro (s), efisiensi enkapsulasiserta pelepasan amoksisilin trihidrat (%). Hidrogel dengan NaHCO3 menunjukkan persen porositas yang lebih tinggi dengan waktu menuju permukaan yang lebih cepat dari pada CaCO3 dan keseluruhan konsentrasi APP kecuali 1% mampu membuat matriks mengapung lebih dari 12 jam. Hidrogel PVP semi-IPN dengan CaCO3 menunjukkan permukaan gel yang lebih halus, efisiensi enkapsulasi obat yang lebih tinggi dan profil pelepasan obat lebih rendah daripada dengan NaHCO3.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa, CaCO3 adalah agen pembentuk pori yang efektif untuk hidrogel mengapung PVP semi-IPN dibandingkan dengan NaHCO3. Konsentrasi optimum berdasarkan hasil dari pengujian untuk agen pembentuk pori CaCO3 adalah 7,5% dan NaHCO3 5% yang masing-masing memiliki efisiensi enkapsulasi 64% dan 74%, pelepasan 79% dan 98%, waktu menuju permukaan 201 dan 258 detik, serta porositas 52% dan 45%.
In this study has been synthesized a floating drug delivery system carrier using hydrogel chitosan-poly(N-vinyl pyrrolidone) (PVP) matrix with the composition of the chitosan:PVP 70:30 (w/w), then formaldehyde 2% as crosslinking agent,amoxicicilin trihydrateasdrug modeland also uses CaCO3 and NaHCO3 as a pore-forming agent (PFA) with varied concentrations are 0, 1, 2.5, 5, and 7.5% of the total mass of the initial reagents. Effects of CaCO3 and NaHCO3 in characterizing hydrogels examined and compared. Characterization of hydrogels is done by using Fourier Transform Infra Red spectroscopy (FTIR) and Stereo Microscopes. Tests performed include the study of porosity (%), the buoyancy in vitro, the encapsulation efficiency as well as the release of amoxicillin trihydrate (%). Hydrogels with NaHCO3 shows higher percent of porosity with floating lag time (FLT) faster than CaCO3, and the overall concentration of PFA except 1% could create a matrix to float more than 12 hours. Hydrogels-PVP semi-IPN CaCO3 shows smoother gel surface, higher drug encapsulation efficiency and lower drug release profile than NaHCO3. The results of this study show that, CaCO3 is the effective pore-forming agent that is for floatingsemi-IPN hydrogel-PVP compared with NaHCO3. The optimum concentration based on the results of testing to the pore forming agent is CaCO3 7.5% and NaHCO3 5%, which has an encapsulation efficiency of 64% and 74% and the drug release of 79% and 98%, floating lag time of 201 and 258 second, as well as porosity of 52% and 45% respectivelly.