ABSTRAKPenelitian ini membahas tentang sebaran rumput laut berdasarkan kondisi fisik yang mencakup suhu permukaan laut, muatan padatan tersuspensi (MPT), arus, salintas, serta oksigen terlarut (DO) untuk menentukan wilayah potensial pengembangan budidaya rumput laut di Pantai Ujunggenteng. Penelitian deskriptif ini menggunakan analisis spasial dengan menerapkan metode penginderaan jauh dan survey lapangan pada 15 lokasi untuk pengumpulan dan pengolahan datanya. Setelah data terkumpul dan terolah analisis selanjutnya yang digunakan adalah metode overlay peta. Hasil penelitian menunjukan sebaran rumput laut merata hampir di setiap karang dan menunjukan adanya kesesuaian kondisi fisik pantai dengan syarat budidaya rumput laut di Pantai Ujunggenteng. Berdasarkan sebaran dan kondisi fisik perairan inilah kemudian dapat ditentukan bahwa wilayah yang potensial adalah wilayah karang dan teluk serta bagian timur pantai dengan radius sampai 200 meter dari bibir pantai, wilayah yang cukup potensial adalah wilayah dengan radius 300-700 meter dari bibir pantai, sedangkan sisanya yang merupakan wilayah laut lepas adalah wilayah yang tidak potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut.
ABSTRAKThis research discusses the distribution of seaweed by the physical conditions that include sea surface temperature, total suspended solids, currents, salinity, and dissolved oxygen (DO) to determine areas of potential development seaweed cultivation in Ujunggenteng beach. This is a descriptive research which uses spatial by applying the method of remote sensing and field surveys in 15 locations for the collection and processing of data. Once the data is collected and processed further analysis is the method of overlaying a map. Based on the distribution and physical condition of the water is then determined that the potential area is the region of the reefs and bays along the east coast with a radius of up to 200 meters from the coast, an area of considerable potential is an area with a radius of 300-700 meters from the beach, while the rest which is an open sea area is the area that is not potential for the development of seaweed cultivation.