ABSTRAKStudi ini memiliki tujuan untuk memahami bagaimana hubungan swakaji sebagai perkembangan epistemologis mahasiswa dan pendekatan belajar serta pencapaian akademik (IPK). Swakaji (perkembangan epistemologis self-authorship) adalah kapasitas internal mahasiswa dalam mengkonstruksi dan mengevaluasi klaim pengetahuan, memahami hakikat kontekstual dari pengetahuan, dan menjadi mandiri dalam pemerolehan pengetahuan. Studi ini juga mengeksplorasi atribut epistemologis mahasiswa sebagai validasi konvergen konstruk Swakaji. Analisis structural equation modelling (confirmatory factor analysis dan path analysis) digunakan untuk menguji hubungan antar konstruk. Hasil studi ini menyatakan bahwa dari 220 mahasiswa indonesia, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara swakaji dan pencapaian akademik (IPK) (r = .051, p > .05). Terdapat pengaruh positif pendekatan belajar mendalam terhadap swakaji (β= .595, p < .05). Kedua pendekatan belajar (mendalam dan dangkal) tidak memiliki hubungan signifikan dengan pencapaian akademik (IPK). Swakaji dapat menjelaskan 28% varians sedangkan pencapaian akademik (IPK) dapat menjelaskan 7% varians seluruh atribut epistemologis (rasa keingintahuan epistemis, kebutuhan akan kognisi, pendekatan belajar, kepercayaan epistemologis, dan skeptisisme). Implikasi studi ini didiskusikan lebih lanjut.
ABSTRAKThis study aim to understand the relations of Swakaji as student?s epistemological development with learning approaches and academic achievement (GPA). Swakaji (self-authorship epistemological development) is student's intermal capacity to construct and evaluate knowledge claims, understand the nature of contextual knowledge, and became autonomous in knowledge acquisition. This study is also aim to explore student?s epistemological attributes as a convergent validation of Swakaji. Structural equation modelling analysis used to test the relations among constructs. Results of this study find that from 220 Indonesian college students, there is no significant correlation of Swakaji and academic achievement (GPA) (r=.051, p>.05). There is positive effect of deep learning approaches towards Swakaji (β=.595, p<.05). Both of learning approaches (deep and surface) are uncorrelated with academic achievement (GPA). Approximately 28% of the variance in Swakaji and approximately 7% of the variance in the academic achievement (GPA) could be explained by all epistemological attributes (epistemic curiosity, need for cognition, learning approaches, epistemological beliefs, an skepticism). The implications of the results were discussed.