ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa upaya transformasi pertahanan Indonesia belum memenuhi target minimum essential forces yang telah dicanangkan. Transformasi pertahanan Indonesia menjadi topik yang menarik karena kekuatan militer Indonesia sebagai bentuk actual power tidak mencerminkan Indonesia sebagai negara dengan potensi menjadi kekuatan utama (regional power) di kawasan Asia Tenggara. Menggunakan teori kapasitas-adopsi karya Michael Horowitz sebagai kerangka analisis utama, penelitian ini berfokus kepada dua variabel, yaitu intensitas finansial dan modal organisasional. Berkaitan dengan variabel pertama, dapat disimpulkan bahwa tidak tercapainya target transformasi pertahanan Indonesia adalah karena tingkat intensitas finansial yang dibutuhkan masih tinggi. Sedangkan, berkaitan dengan variabel kedua, target transformasi pertahanan Indonesia tidak tercapai karena alokasi sumber daya untuk pengadaan maupun penelitian dan pengembangan pertahanan belum mumpuni. Selain itu, kecenderungan struktur organisasi militer Indonesia yang kurang fleksibel juga menjadi penghambat. Akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa target transformasi pertahanan Indonesia tidak tercapai karena kapasitas-adopsi Indonesia belum memadai.
ABSTRAKThis research aims the rationale behind the failure of Indonesia?s defense transformation to achieve minimum essential forces. Indonesia?s defense transformation becomes interesting because Indonesian military as the actual power does not reflect Indonesia?s potential to become the regional power in Southeast Asia. Using adoption-capacity theory as the main analytical framework, this research focuses on two variables, which are financial intensity and organisational capital. Based on the first variable, it is concluded that the failure of Indonesia?s defense transformation is because the high level of financial intensity needed. Based on the second variable, the failure is because of the resources allocation on defense procurement and R&D is not fulfilled. Moreover, the inflexibility of the Indonesian military organisational structure also becomes the hindrance. Finally, this research concludes that the failure of Indonesia?s defense transformation to achieve its target is because the Indonesia?s adoption-capacity is not sufficient.